Bungo, Jambi — Aktivitas tambang emas ilegal atau Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali memakan korban jiwa. Seorang pekerja tambang dilaporkan meninggal dunia saat melakukan penyelaman di Sungai Pantai, Desa Lubuk Niur, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kabupaten Bungo, pada Sabtu, 5 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban diketahui bernama Willy Mandala Putra, usia 25 tahun, warga Kecamatan Tanah Sepenggal, Bungo. Ia dilaporkan tewas saat menyelam menggunakan mesin robin untuk menambang emas secara ilegal di dasar sungai.
Kepala Seksi Humas Polres Bungo, AKP M. Nur, membenarkan peristiwa tragis ini. "Benar adanya kecelakaan kerja tersebut. Korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga," ujar M. Nur dalam keterangannya kepada media, Minggu (6/7/2025).
Berdasarkan keterangan saksi mata sekaligus rekan kerja korban, Robi, kejadian bermula ketika ia melihat selang oksigen korban mengambang di permukaan air tanpa tanda-tanda korban muncul kembali. Ia pun segera meminta bantuan, dan bersama rekan lainnya menyelam untuk mencari keberadaan Willy.
Korban akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, diduga akibat tertimbun longsoran tanah di dasar sungai. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan pada hari berikutnya.
Hasil visum dari pihak medis menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga korban menyatakan menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa aktivitas PETI di Kabupaten Bungo masih marak dan berlangsung secara terang-terangan, meski pemerintah dan aparat penegak hukum telah melakukan berbagai langkah penindakan.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, sebelumnya menegaskan komitmen Polres Bungo untuk menindak pelaku tambang ilegal yang merusak lingkungan dan membahayakan nyawa manusia. Demikian pula, Pemerintah Kabupaten Bungo telah menginstruksikan para camat dan kepala desa untuk meningkatkan pengawasan di wilayah masing-masing.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa aktivitas PETI tetap berjalan, bahkan menimbulkan korban jiwa yang seharusnya dapat dicegah.
Kematian Willy bukan yang pertama. Dalam beberapa tahun terakhir, PETI telah menelan banyak korban—baik dari kalangan penambang itu sendiri, maupun dari masyarakat sekitar akibat rusaknya lingkungan dan tercemarnya sumber air.
Kondisi ini menunjukkan ketimpangan antara kebijakan dan penegakan di lapangan. Penindakan seringkali sporadis, tanpa diikuti solusi alternatif ekonomi bagi warga yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas ilegal ini.
Sementara itu, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di lokasi kejadian dilaporkan dalam keadaan kondusif. Aparat Polres Bungo tetap melakukan pemantauan dan patroli intensif untuk mengantisipasi kejadian serupa.(*)
Add new comment