Pegawai Bank di Sungai Penuh Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Sesama Jenis, Korban Alami Trauma Berat

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

SUNGAIPENUH – Kota kecil di dataran tinggi Kerinci kembali diguncang kasus memprihatinkan. Seorang pegawai bank ternama di Sungai Penuh, berinisial C, dilaporkan ke polisi atas dugaan pelecehan seksual sesama jenis terhadap seorang pemuda, B (19), yang baru saja lulus sekolah dan tengah mencari pekerjaan.

Korban yang kini mengalami trauma berat disebut awalnya datang ke rumah pelaku di Desa Gedang, Kecamatan Sungai Penuh, dengan niat meminta bantuan menyusun berkas lamaran kerja. Namun niat baik itu justru berujung mimpi buruk.

"Keponakan saya awalnya hanya minta tolong disusun lamaran kerja, karena pelaku ini dikenal saat sosialisasi bank ke sekolah. Tapi ternyata diajak menginap dan paginya terjadi hal yang membuat anak ini syok berat,” ungkap paman korban, Selasa (27/5/2025).

Menurut keterangan keluarga, korban menginap di rumah pelaku atas ajakan C yang meyakinkan akan membantu merapikan CV dan surat lamaran. Namun pagi harinya, korban bangun dalam kondisi tak biasa—celananya terbuka, dan tubuhnya basah oleh cairan mencurigakan.

Korban yang syok sempat bungkam dan mengalami tekanan mental, sebelum akhirnya mengadu kepada keluarga. Tak terima, pihak keluarga melaporkan kejadian ini ke Polres Kerinci pada Senin (26/5).

“Kami ingin keadilan. Anak ini depresi, dan tak bisa tidur. Kami takut trauma ini berdampak jangka panjang,” ujar paman korban dengan suara bergetar.

Kepolisian Resor Kerinci telah menerima laporan tersebut dan langsung menindaklanjuti dengan penyelidikan awal. Kasat Reskrim Polres Kerinci membenarkan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini.

“Benar, kami telah menerima laporan terkait dugaan tindakan asusila. Saat ini dalam tahap penyelidikan oleh tim Unit Reskrim,” ujar Kasat Reskrim.

Hingga berita ini diturunkan, C—yang masih aktif bekerja di Bank BNI cabang Sungai Penuh—belum memberikan tanggapan atau klarifikasi apa pun.

Kasus ini memantik perhatian publik, terutama di media sosial. Warga Sungai Penuh mulai mempertanyakan bagaimana bisa pegawai lembaga keuangan sebesar BNI terlibat dalam kasus yang mencoreng nilai moral.

Lembaga perlindungan anak dan perempuan daerah setempat mulai diminta turun tangan. Beberapa aktivis menyebut bahwa kasus ini harus dijadikan momen memperkuat literasi publik tentang kekerasan seksual non-fisik dan bahaya manipulasi kuasa dalam hubungan sosial.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network