MUARO JAMBI – Sebuah rekaman CCTV di Senaung, Muaro Jambi, mengungkap aksi pencurian tabung gas dengan modus yang tak biasa—pelaku datang bukan membawa senjata, melainkan rokok dan alasan meminjam korek.
Kejadian ini terekam jelas di sebuah toko yang dijaga oleh seorang kakek tua. Dalam video berdurasi beberapa detik yang telah beredar luas di media sosial sejak Selasa (27/5/2025), tampak seorang pria muda—yang disebut netizen sebagai "bujang buntu"—datang dengan sikap tenang.
Dia mengulurkan tangan kepada sang kakek penjaga toko, meminta korek api untuk menyalakan rokok. Setelah api menyala dan korek dikembalikan, pria itu justru menyambar sebuah tabung gas yang diletakkan di depan toko, lalu kabur.
Tidak ada keributan. Tidak ada jeritan. Hanya keheningan siang bolong yang mendadak berubah jadi luka kecil bagi sang kakek yang tak menyangka akan dikelabui oleh gestur sopan seorang pria yang pura-pura butuh korek.
Video ini diunggah oleh akun Instagram @dottcom.id dan langsung viral. Banyak warganet menyayangkan aksi nekat pelaku yang memanfaatkan keramahan sang kakek penjaga toko.
Komentar netizen pun mengalir deras. Salah satunya menuliskan:
“Hikmah kejadian ini, makin banyak yang kenal kakek. Hilang tabung gas, insyaAllah dapat ganti berkali lipat. Aamiin,” tulis akun @syaribidoang.
Belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat terkait identitas pelaku maupun proses penindakannya.
Aksi pencurian tabung gas di siang hari bolong dengan modus rokok ini bukan sekadar cerita kejahatan kecil. Ia adalah potret buram bagaimana keputusasaan bisa berubah menjadi kelicikan, dan bagaimana niat membantu justru dibalas pengkhianatan.
Namun di balik itu, video ini juga menghidupkan simpati warga terhadap sang kakek. Ia mungkin kehilangan satu tabung gas, tapi mendapatkan satu kampanye solidaritas warga net yang mengalir deras.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kebaikan tak selalu disambut kejujuran. Tapi bukan berarti kebaikan harus berhenti. Karena ketika kamera tak sekadar merekam wajah pelaku, ia juga merekam nurani kita yang tergugah.
Add new comment