JAMBI – Tim Opsnal Polsek Pasar, Kota Jambi, membongkar praktik prostitusi dan pemerasan yang melibatkan sekelompok remaja sebagai admin aplikasi MiChat, dalam sebuah operasi senyap yang digelar Jumat malam (16/5/2025). Lokasi penggerebekan berada di sebuah hotel kawasan pusat kota—Hotel Harisman, yang selama ini diduga menjadi salah satu titik transit aktivitas gelap prostitusi daring.
Video penangkapan yang viral di media sosial, salah satunya diunggah akun @peristiwa_sekitar_jambi, memperlihatkan detik-detik aparat menggiring para pelaku, termasuk beberapa remaja perempuan yang diduga PSK, keluar dari kamar hotel.
Menurut keterangan unggahan yang beredar, para pelaku tidak hanya menjajakan layanan seksual melalui MiChat, tetapi juga terlibat dalam tindakan pemerasan dan penganiayaan terhadap para pelanggan atau target mereka.
"Sering kali setelah korban datang dan melakukan transaksi, mereka diperas. Bahkan, tidak segan-segan dipukuli jika menolak bayar lebih," tulis narasi di video viral tersebut.
Polisi memastikan bahwa penangkapan ini bukan insiden tunggal, melainkan bagian dari pengembangan kasus serupa yang sebelumnya pernah memakan korban aparat, seperti penikaman Briptu Aji, anggota Brimob Polda Jambi oleh sindikat PSK MiChat di kawasan yang sama.
Penangkapan ini juga memicu reaksi publik di dunia maya. Sejumlah komentar yang muncul di unggahan viral menyebut bahwa pelaku pernah menodong warga, bahkan melakukan penipuan dengan kedok hubungan "kencan" lalu digedor oleh “abang korban” palsu untuk memeras.
“Pas di kamar, cewek minta duit dulu. Gak lama digedor, katanya abangnya si cewek, minta duit lagi, mainnya batal. Duit pun gak balik,” tulis seorang warganet yang mengaku nyaris menjadi korban.
Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya membuka ruang bagi masyarakat yang merasa pernah menjadi korban sindikat ini untuk segera melapor ke Polsek Pasar Kota Jambi.
“Kami imbau masyarakat yang merasa dirugikan oleh komplotan ini, agar segera melapor. Kami akan tindak lanjuti secara hukum,” katanya.
MiChat yang sejatinya merupakan aplikasi perpesanan biasa, dalam beberapa tahun terakhir telah bermetamorfosis menjadi “lapak gelap” prostitusi digital di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jambi. Meskipun pengembang aplikasi telah berkali-kali membantah, realita di lapangan menunjukkan bahwa aplikasi ini digunakan oleh sindikat pelaku, termasuk remaja, untuk memancing transaksi seks, penipuan, dan kekerasan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum merilis identitas resmi para tersangka, termasuk berapa dari mereka yang masih di bawah umur. Namun dipastikan, penyelidikan akan terus berkembang dan menyasar jaringan lebih luas yang bermain di balik prostitusi online Jambi.(*)
Add new comment