SUNGAIPENUH – Garis perbatasan yang memisahkan Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci ternyata menyimpan sisi gelap: peredaran narkotika. Dugaan itu semakin kuat setelah tim Satresnarkoba Polres Kerinci berhasil membongkar transaksi ganja yang berlangsung tepat di jalur lintas antarwilayah tersebut, Rabu petang (14/5/2025).
Penangkapan dua pemuda—Alif dan Tegar—membuka tabir modus transaksi ganja yang dilakukan dengan sistem COD (cash on delivery) di kawasan yang dikenal minim pengawasan malam hari.
Menurut Kasat Narkoba Polres Kerinci, Iptu Yandra, kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang menyebut sering terjadi transaksi mencurigakan di dekat gapura perbatasan Kota Sungai Penuh – Kerinci, tepatnya di Desa Sandaran Galeh, Kecamatan Kumun Debai.
“Petugas melakukan penyelidikan, lalu menyamar sebagai pembeli. Transaksi disepakati pukul 18.00 WIB, pelaku datang dengan motor berboncengan,” ungkap Iptu Yandra.
Keduanya langsung diamankan saat menyerahkan barang. Saat digeledah, ditemukan 8 paket ganja siap edar dalam penguasaan Tegar.
Tak bisa mengelak, Tegar mengaku masih menyimpan ganja lainnya di rumahnya di Desa Serumpun Pauh, Kecamatan Danau Kerinci Barat. Petugas langsung menggeledah lokasi dan menemukan 9 paket ganja tambahan tersimpan rapi di dalam kamar.
Total 17 paket ganja disita dari dua pelaku tersebut. Keduanya kini meringkuk di sel tahanan Mapolres Kerinci.
Penangkapan ini kembali menyoroti lemahnya pengawasan di titik-titik perbatasan administratif yang seringkali menjadi celah empuk para pengedar narkoba. Sistem COD yang digunakan memperlihatkan keberanian sekaligus kelicikan pelaku memanfaatkan area minim kontrol aparat.(*)
Add new comment