TANJUNG JABUNG TIMUR – Kebakaran hebat melanda Desa Sungai Beras, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Insiden ini menghanguskan dua rumah hingga rata dengan tanah dan merusak satu rumah lainnya. Satu orang mengalami luka bakar serius saat berusaha menyelamatkan barang berharga.
Kapolsek Mendahara Ulu, AKP Rudi Rusadi, mengungkapkan bahwa kebakaran ini diduga bermula dari korsleting listrik akibat pengecasan ponsel yang dibiarkan terlalu lama di sebuah gudang penyimpanan pinang milik Jainuri (35).
"Saat kejadian, pemilik rumah sedang berada di kebun. Ketika melihat asap tebal membubung, ia langsung bergegas meminta bantuan warga," ujar AKP Rudi.
Namun, karena sebagian besar rumah terbuat dari kayu, api dengan cepat menjalar ke rumah milik Khairuddin (55) dan Jainuri (35). Sementara rumah M. Ismail (27) terpaksa dirusak di bagian sampingnya untuk mencegah api semakin meluas.
Dalam kejadian ini, Khairuddin mengalami luka bakar 15% di bagian pipi, telinga, leher, dan punggung setelah nekat masuk ke dalam rumahnya yang terbakar. Ia kini menjalani perawatan medis dan dalam kondisi sadar.
Selain rumah, sejumlah barang berharga milik korban ikut ludes terbakar, di antaranya:
✅ Perhiasan emas
✅ Uang kas yasinan
✅ Perabotan rumah tangga
Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 300 juta.
Menanggapi insiden ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanjung Jabung Timur langsung menyalurkan bantuan berupa:
✅ Beras
✅ Tikar dan selimut
✅ Kebutuhan dasar lainnya
Pemerintah Kabupaten Tanjab Timur juga berencana memberikan bantuan stimulan perbaikan rumah bagi korban terdampak.
"Kami telah menyiapkan anggaran untuk perbaikan rumah korban sesuai standar yang telah ditetapkan dalam SK Bupati," ujar Kepala BPBD, Helmi Agustinius.
Sementara itu, para korban sementara mengungsi di rumah saudara dan kerabat terdekat.
Pasca kejadian, pihak kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Kapolsek AKP Rudi Rusadi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik dan tidak meninggalkan alat elektronik dalam kondisi menyala tanpa pengawasan.
"Korsleting listrik dari ponsel yang dicas menjadi penyebab utama kebakaran ini. Kejadian ini harus menjadi pelajaran agar kita semua lebih waspada," tegasnya.
Pemkab dan BPBD kini tengah berkoordinasi untuk langkah penanganan lebih lanjut guna membantu korban yang kehilangan tempat tinggal akibat musibah ini.(*)
Add new comment