Langit pagi Terminal Alambarajo, Kota Jambi, Jumat (27/12/2024), tampak ramai oleh deretan bus antar kota antar provinsi (AKAP). Kesibukan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 tak hanya melibatkan para penumpang yang membawa koper besar, tetapi juga para petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi yang sibuk menggelar tes urine.
Operasi ini dilakukan demi menjamin keamanan dan kenyamanan perjalanan para penumpang yang hendak liburan atau pulang kampung. Pemeriksaan urine menjadi langkah preventif untuk memastikan para sopir dan kernet bus bebas dari pengaruh narkoba yang dapat membahayakan keselamatan penumpang.
Penyidik Madya BNNP Jambi Kombes Pol Berdianysah mengungkapkan hasil yang cukup mencengangkan. Dari 17 sampel yang diambil, empat orang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. "Dari hasil pemeriksaan, ada tiga orang dari bus AKAP yang terindikasi metamfetamin, yakni satu sopir dan dua kernet," ungkapnya. Selain itu, seorang sopir travel juga terdeteksi menggunakan zat yang sama.
Menurut Berdianysah, pihaknya masih mendalami keterlibatan para pelaku. "Kita lihat apakah mereka pengguna atau korban. Kalau hasil asesmen menunjukkan mereka sebagai pengguna, langkah rehabilitasi akan kami ambil," katanya.
Tindakan tegas pun diambil. Sopir dan kernet yang terbukti positif tidak diizinkan melanjutkan perjalanan. "Mereka tidak boleh berangkat karena bisa mengancam keselamatan penumpang," tegas Berdianysah.
Tes urine ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap moda transportasi publik, khususnya saat momen-momen liburan besar. Di tengah upaya memastikan perjalanan yang aman, hasil pemeriksaan ini menjadi refleksi atas perlunya pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan narkoba di kalangan awak transportasi.
Bagi para penumpang, langkah BNNP Jambi ini menghadirkan sedikit rasa lega, meski juga menyisakan tanda tanya besar: sejauh mana ancaman narkoba menyusup ke balik kemudi kendaraan yang membawa ribuan nyawa setiap harinya?
Add new comment