Dua Warga Jambi Jadi Korban Pembacokan Brutal di Papua Barat Daya

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

PAPUA BARAT DAYA – Perjalanan dua perantau asal Jambi, Mulyadi (44) dan Joni Indra Irawan (38), berubah menjadi tragedi setelah mereka diserang oleh orang tak dikenal (OTK) di Distrik Bamusbama, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (26/12/2024) sekitar pukul 13.20 WIT, ketika kedua korban tengah melintas menggunakan sepeda motor di wilayah itu.

Penyerangan yang diduga dilakukan oleh sepuluh pelaku bersenjata tajam ini tak hanya melukai kedua korban, tetapi juga memunculkan ketakutan di masyarakat sekitar. Mulyadi, yang berasal dari Desa Dujung Sakti, Kecamatan Koto Baru, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, saat ini bersama Joni sedang mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Muraid.

Menurut laporan, sebelum serangan terjadi, kedua korban sempat mendengar suara tembakan dari arah hutan. Peristiwa ini mengindikasikan adanya ancaman yang lebih luas di wilayah tersebut. Kapolres Tambrauw, AKBP Aries Dwi Cahyanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengamanan di lokasi kejadian, termasuk menyisir daerah sekitar Bamusbama.

“Kami sudah menindaklanjuti kejadian ini dengan menyisir lokasi dan meningkatkan pengamanan untuk mencegah insiden serupa,” ujar AKBP Aries.

Penyerangan terhadap Mulyadi dan Joni bukan satu-satunya insiden kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Di hari yang sama, sebuah mobil patroli polisi juga diserang dengan panah oleh OTK. Serangkaian aksi kekerasan ini menunjukkan situasi keamanan yang terus memanas di beberapa wilayah Papua Barat Daya.

Kekerasan di Papua tidak hanya menyasar warga sipil, tetapi juga aparat keamanan. Sebelumnya, dua anggota polisi, Ipda Anumerta Hidayat Suratnoharto dan Brigpol Tri Yudha Argadianto, gugur dalam serangan brutal oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan. Serangan tersebut menambah daftar panjang tragedi yang melibatkan aparat keamanan dan masyarakat sipil di wilayah Papua.

Kapolda Papua, melalui Kabid Humas Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menyatakan bahwa tim khusus telah dibentuk untuk mengejar pelaku kekerasan ini. "Kami telah menemukan lima selongsong peluru di lokasi kejadian, yang akan menjadi barang bukti dalam investigasi," jelasnya.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya dukungan bagi korban kekerasan dan peningkatan upaya keamanan di daerah rawan konflik. Pemerintah daerah dan aparat keamanan terus berupaya menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan.

Sementara itu, masyarakat Jambi turut menyampaikan dukungan bagi keluarga korban, berharap situasi ini segera terselesaikan dan para pelaku dapat dibawa ke hadapan hukum. Kejadian ini juga menjadi sorotan atas perlunya solusi komprehensif untuk mengakhiri rangkaian kekerasan yang terus berulang di wilayah Papua.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network