13 Pasien Rehabilitasi Narkoba Kabur dari RSJD Jambi, Diduga Dirancang dengan Strategi Terorganisir

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

JAMBI – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Kolonel H M Syukur Jambi, Selasa (10/12/2024) dini hari. Sebanyak 13 pasien rehabilitasi narkoba berhasil kabur dari ruang rehabilitasi dengan cara yang diduga terencana, menimbulkan pertanyaan besar terhadap sistem keamanan rumah sakit tersebut.

Zakaria Saleh, Kabid Pelayanan Medis RSJD Jambi, mengonfirmasi bahwa kaburnya pasien-pasien ini melibatkan rencana matang. “Pasien-pasien narkoba ini sadar dan cerdas. Kami menduga ada aktor intelektual yang mengatur strategi kaburnya mereka,” ungkap Zakaria.

Menurut informasi, para pasien melarikan diri dengan membongkar gembok musala dan melompati pagar di belakang gedung rehabilitasi. Tidak hanya itu, peristiwa ini terjadi meski ada pengawasan dari perawat yang bertugas pada malam itu.

“Perawat tidak tertidur saat kejadian. Namun, aksi mereka sangat cepat dan tampaknya sudah terorganisir,” tambah Zakaria.

Insiden ini mencerminkan lemahnya sistem pengamanan di fasilitas rehabilitasi, yang seharusnya dirancang untuk menjaga pasien dengan tingkat risiko tinggi seperti pengguna narkoba.

Meskipun RSJD Jambi merupakan salah satu fasilitas rehabilitasi narkoba di Provinsi Jambi, peristiwa ini memunculkan pertanyaan tentang apakah pengawasan dan pengamanan sudah memenuhi standar. Ketiadaan laporan langsung dari pihak keamanan internal semakin mempertegas dugaan bahwa ada celah besar dalam prosedur operasional.

Zakaria mengakui adanya kemungkinan keterlibatan aktor intelektual di balik kaburnya 13 pasien tersebut. “Ini bukan insiden biasa. Cara mereka melarikan diri menunjukkan ada seseorang yang memimpin rencana ini, entah dari kalangan pasien atau pihak luar,” tegasnya.

Pasien-pasien yang kabur rata-rata baru menjalani rehabilitasi selama tiga hingga empat minggu dari total tiga bulan yang direncanakan. Keberhasilan mereka melarikan diri dalam waktu singkat semakin memperkuat indikasi lemahnya pengamanan di rumah sakit tersebut.

RSJD telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang, dan pencarian terhadap para pasien yang kabur masih berlangsung. Namun, hingga kini belum ada kejelasan tentang keberadaan mereka.

“Kami akan meningkatkan sistem keamanan dengan menambahkan CCTV, memperketat akses masuk, dan memperbaiki pengawasan di area rawan seperti musala dan pagar belakang,” ujar Zakaria.

Kaburnya pasien rehabilitasi narkoba bukan hanya soal pelarian mereka, tetapi juga mencerminkan potensi kelalaian manajemen RSJD dalam menjaga fasilitas dengan risiko tinggi. Publik kini mempertanyakan apakah pengelolaan dan pengamanan di RSJD Kolonel H M Syukur sudah sesuai standar yang ditetapkan.

“Jika mereka bisa melarikan diri, apa yang menjamin fasilitas ini aman untuk pasien lainnya? Kejadian ini jelas menunjukkan ada sesuatu yang tidak berjalan semestinya,” kritik salah satu pemerhati kesehatan di Jambi.

Dengan insiden ini, pihak RSJD dan instansi terkait diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki sistem keamanan dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Hingga saat ini, pencarian masih dilakukan, dan semua pihak berharap insiden ini tidak berdampak buruk pada rehabilitasi pasien lainnya. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network