Batanghari – Warga RT 28 Perumahan Citra Palem, Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, dihebohkan dengan penggerebekan terhadap dua oknum pegawai pemerintah yang bukan pasangan suami-istri, Selasa (12/11/2024).
Dua oknum tersebut, berinisial BN, seorang ASN yang menjabat sebagai Kepala Bidang di salah satu dinas Pemkab Batanghari, dan JN, seorang pegawai RSUD di Kabupaten Batanghari.
Warga sekitar mengaku telah lama mencurigai aktivitas keduanya. BN dan JN sering terlihat bersama, dan mobil JN kerap diparkir di rumah BN. Salah satu warga menyatakan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti, termasuk foto-foto yang menunjukkan kehadiran mobil tersebut.
"Sebelumnya sudah sering kami lihat, makanya warga berinisiatif menggerebek. Saat ditanya, mereka mengaku sedang ‘mengupas mangga’, tapi kondisi rumah gelap dan pintu tertutup," ujar seorang warga.
Setelah digerebek, BN dan JN dibawa ke rumah Ketua RT untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dari interogasi warga, terungkap bahwa keduanya masih berstatus sebagai suami dan istri orang lain.
Ketua RT 28 menyampaikan bahwa masyarakat telah sepakat untuk menggelar sidang adat terhadap kedua oknum pada Jumat (15/11/2024) malam. Sidang adat ini bertujuan untuk memberikan sanksi sosial atas perbuatan yang dinilai mencoreng nama baik lingkungan.
Kasus seperti ini ternyata bukan yang pertama terjadi di wilayah Batanghari. Sebelumnya, pada Rabu (16/10/2024), Satpol PP Kabupaten Batanghari bersama warga menggerebek pasangan tak resmi di sebuah kamar kos di RT 25. Pasangan tersebut adalah DA (28), seorang dokter wanita, dan NT (41), seorang petugas keamanan rumah sakit.
Setelah penggerebekan, keduanya dijatuhi sanksi adat dan diberhentikan dari tempat mereka bekerja.
Warga mengaku prihatin dengan maraknya kasus serupa di kalangan pegawai pemerintahan dan tenaga medis di Batanghari. Mereka berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang, baik dalam bentuk sanksi adat maupun disiplin administratif, untuk memberikan efek jera dan menjaga citra instansi pemerintah.
"Kami tidak ingin lingkungan kami dicoreng oleh perilaku tidak pantas seperti ini. Semoga ada tindakan nyata agar kejadian serupa tidak terulang," ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan memicu perbincangan hangat di media sosial. Warga berharap agar semua pihak lebih menjaga moralitas dan tanggung jawab, terutama sebagai abdi negara yang seharusnya menjadi panutan masyarakat.
Add new comment