Seorang ibu rumah tangga terjerat dalam dunia gelap perjudian togel di Jambi. "Di Balik Angka" mengisahkan jatuhnya Masta Veronica dan misteri yang melingkupi bisnis haram ini, yang mengungkap realitas kehidupan tersembunyi di Kota Jambi.
Malam itu, udara di Simpang III Sipin, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, terasa lebih dingin dari biasanya. Di tengah ketenangan malam, sebuah rumah sederhana berdiri, tampak biasa dari luar namun menyimpan rahasia yang gelap. Di dalamnya, Masta Veronica, seorang ibu rumah tangga yang berusia 40 tahun, tengah sibuk mencatat angka-angka yang baginya adalah simbol harapan, namun bagi hukum, adalah bukti kejahatan.
Veronica, wanita yang selama ini dikenal sebagai sosok yang pendiam dan ramah di lingkungan sekitar, ternyata memiliki kehidupan ganda yang tak diketahui oleh banyak orang. Siang hari, ia adalah ibu yang mengurus rumah tangga dengan penuh kasih sayang. Namun, saat malam tiba, ia berubah menjadi bandar togel yang mengatur permainan angka dengan cermat dan hati-hati.
Namun, kehidupan ganda ini tak bertahan lama. Pada malam 30 Agustus 2024, sekitar pukul 21.30 WIB, dering telepon yang biasanya mengabarkan taruhan berubah menjadi tanda awal dari akhir segalanya. Satreskrim Polresta Jambi, yang telah menerima informasi dari warga setempat tentang aktivitas perjudian di kawasan tersebut, bergerak cepat. Mereka mendobrak pintu rumah Veronica, dan di sana, mereka menemukan bukti-bukti yang tak bisa dibantah: dua buah buku catatan togel, uang tunai senilai Rp 31 ribu, dan satu unit handphone android.
Dalam sekejap, dunia Veronica runtuh. Wakapolresta Jambi, AKBP Rully, mengumumkan penangkapan ini dengan tegas. "Barang bukti ini menjadi bukti kuat bahwa tersangka MVS (40) terlibat dalam aktivitas perjudian togel," ucapnya dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa, 10 September 2024.
Namun, Veronica bukan satu-satunya pemain dalam dunia gelap ini. Beberapa hari kemudian, pada 2 September 2024, polisi kembali melakukan penangkapan terhadap seorang pria paruh baya berinisial H, berusia 54 tahun, di Jalan Halim Perdana Kusuma, RT 18, Kelurahan Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi. H, yang telah beroperasi sebagai bandar togel selama tiga bulan, juga jatuh ke tangan hukum. Dari penangkapannya, polisi menemukan satu unit handphone android, sebuah buku catatan angka togel, dan uang tunai senilai Rp 1,1 juta.
Kehidupan yang selama ini mereka sembunyikan di balik angka-angka kini terbongkar. Veronica dan H, dua orang yang terjebak dalam lingkaran perjudian, harus menghadapi kenyataan pahit. Mereka disangkakan dengan Pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian, dengan ancaman hukuman penjara hingga 10 tahun.
Malam-malam panjang yang mereka habiskan untuk mencatat angka dan mengelola taruhan kini berganti dengan hari-hari yang dipenuhi penyesalan di balik jeruji besi. Bagi warga Jambi, cerita mereka menjadi pelajaran tentang bagaimana ambisi dan keserakahan bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kehancuran. Di balik angka-angka itu, tersembunyi kisah tentang dosa, penyesalan, dan harapan yang sirna dalam sekejap.
Namun, kisah ini bukan sekadar tentang kejatuhan, tetapi juga tentang misteri dan kenyataan kehidupan yang sering tersembunyi di balik topeng kesederhanaan. Veronica, yang dulunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa, kini menjadi sosok yang mewakili jatuhnya moralitas dalam pusaran perjudian. Di balik setiap angka yang ia catat, tersimpan cerita tentang mimpi yang hancur, dan nasib yang tak bisa diperbaiki.(*)
Add new comment