Maling Resahkan Warga Bukit Berbunga Batanghari

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
Ilustrasi Jambi Satu

Warga Bukit Berbunga, Batanghari, merasa cemas akibat rentetan pencurian yang meresahkan. Uci, salah satu korban, menceritakan pengalaman traumatisnya saat kehilangan uang dan komplotan pencuri mengincar rumahnya. Polisi sedang menyelidiki kasus ini.


Desa Pelayangan, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, beberapa hari terakhir diselimuti suasana ketidaknyamanan yang mendalam. Warga Dusun Bukit Berbunga, terutama di perumahan sosial RT/RW 04/02, merasa resah dan ketakutan akibat serangkaian pencurian yang kian merajalela. Uci, salah satu warga yang menjadi korban, menceritakan pengalaman pahitnya kepada awak media.

"Semalam ada tiga orang bang," Uci memulai ceritanya dengan nada cemas. Matanya masih menyiratkan ketegangan yang belum sepenuhnya hilang. "Suami kami sempat memergoki pelaku yang mau maling di rumah kami. Tapi mereka kabur karena ketahuan," lanjutnya, menceritakan bagaimana kejadian itu terjadi di malam yang seharusnya damai, namun berubah menjadi malam penuh teror.

Tidak hanya meninggalkan jejak ketakutan, para pencuri itu juga meninggalkan barang bukti di tempat kejadian. "Pelaku sempat meninggalkan tiga pasang sandal jepit dan satu buah parang," kata Uci, sambil menunjukkan barang-barang yang kini sudah berada di tangan polisi. Barang bukti tersebut menjadi petunjuk penting dalam laporan yang telah disampaikan ke Polsek Muara Tembesi.

Namun, kehilangan materi bukanlah satu-satunya kerugian yang dirasakan Uci. Uang tunai sebesar Rp. 3.500.000,- yang disimpannya dalam kaleng beras raib digondol oleh komplotan pencuri. "Uang itu rencananya untuk keperluan keluarga, tapi sekarang hilang," ucapnya dengan nada penuh kesedihan.

Bukan hanya rumah Uci yang menjadi sasaran. Beberapa hari sebelumnya, tetangganya juga mengalami nasib serupa. "Warga di sini kehilangan dua ekor kambing bang. Tak main-main, dua ekor kambing langsung disembelih dalam kandang," cerita salah satu warga yang memilih untuk tidak disebutkan namanya. Kisah ini menambah panjang daftar kejahatan yang terjadi di dusun yang seharusnya damai itu.

Kapolsek Muara Tembesi, AKP M. Marbun, melalui Kanitreskrim IPTU Rustam Effendi, membenarkan adanya laporan tersebut. "Iya bang, laporan sudah kami terima dan masih dalam penyelidikan," ujar Rustam Effendi melalui sambungan telepon. Meski baru sebulan bertugas di Muara Tembesi, IPTU Rustam berjanji akan segera mengambil tindakan untuk menangkap pelaku dan memulihkan rasa aman di tengah masyarakat.

Warga Dusun Bukit Berbunga kini hidup dalam bayang-bayang ketakutan. Ketidaknyamanan dan kekhawatiran merajalela, terutama di malam hari. Mereka berharap pihak kepolisian segera bertindak untuk menangkap para pelaku yang telah mengusik ketenangan mereka. "Kami hanya ingin hidup tenang dan aman bang, semoga polisi bisa segera menangkap mereka," harap Uci, yang suaranya mengandung ketulusan dan kekhawatiran yang mendalam.

Peristiwa ini adalah pengingat bahwa keamanan adalah kebutuhan dasar yang harus dijamin. Setiap warga, seperti Uci dan tetangganya, berhak untuk merasa aman di rumah mereka sendiri, tanpa rasa takut akan ancaman dari luar. Semoga langkah cepat dan tegas dari pihak berwajib dapat segera mengembalikan kedamaian di Desa Pelayangan.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network