Merangin– Setelah menerima rekomendasi dari Partai Demokrat, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin, M. Syukur dan Khafid Moein (SUKA), terus-menerus menghadapi serangan fitnah dan isu negatif. Tujuannya jelas, untuk menjatuhkan mereka.
Dukungan yang solid dari partai-partai besar menjadikan pasangan ini sebagai target utama berbagai serangan, terutama di media sosial.
Sejumlah akun Facebook palsu bermunculan dengan tujuan menyebarkan isu-isu negatif seperti kotak kosong, borong partai, hingga menjegal lawan. Namun, serangan tersebut justru menandakan kekuatan pasangan SUKA yang membuat lawan gentar.
Dukungan Solid di DPRD Merangin
Dari total 35 kursi di DPRD Kabupaten Merangin, pasangan SUKA telah mendapatkan dukungan 17 kursi. Dukungan kuat dari partai-partai besar ini menunjukkan bahwa pasangan SUKA memiliki basis yang solid, meninggalkan 18 kursi yang belum menentukan arah dukungannya. Sesuai peraturan KPU, untuk maju dalam Pilkada, pasangan calon hanya membutuhkan dukungan minimal 20 persen atau setara dengan tujuh kursi di DPRD Merangin.
Meskipun persyaratan minimal telah terlampaui, isu kotak kosong dan borong partai terus dihembuskan.
"Apakah ini bentuk kepasrahan atas ketidakberdayaan mendapatkan dukungan kursi parlemen?" ujar salah satu pemuda Merangin yang resah dengan isu kotak kosong tersebut.
Respon Terhadap Fitnah dan Isu Negatif
Menanggapi isu-isu yang beredar, Damsir Karim, juru bicara pasangan SUKA sekaligus Direktur Media Center SUKA, dengan tegas membantah semua tudingan. Menurutnya, dari awal pencalonan, M. Syukur tidak pernah berniat memborong partai atau menghalangi siapapun untuk maju dalam Pilkada Merangin.
"Dari awal pencalonan, tidak ada niat sedikit pun di dalam hati M. Syukur untuk borong partai atau menghalangi seseorang untuk maju dalam Pilbup Merangin. Pasangan SUKA dari awal juga tetap mengikuti prosedur pendaftaran calon yang dilakukan partai politik seperti bakal calon lainnya," ujar Damsir.
Proses Pemilihan yang Transparan
Damsir menekankan bahwa proses pemilihan pasangan calon yang dilakukan oleh partai-partai besar sudah sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Persoalan rekomendasi pasangan SUKA yang sudah memenuhi syarat dan mendapat rekomendasi partai besar, itu mekanisme di partai masing-masing. Artinya pasangan SUKA lebih dipercaya dan memenuhi kriteria yang diharapkan oleh DPP Partai untuk diberikan SK Rekomendasi sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Merangin," tambahnya.
Kekuatan Pasangan SUKA
Damsir juga menegaskan bahwa tidak ada upaya untuk memborong partai atau menjegal lawan. Semua calon, termasuk M. Syukur, berjuang ke Jakarta untuk melobi DPP Partai.
"Semua bakal calon bupati lain juga melakukan hal yang sama. Silakan adu kepiawaian dalam melobi para ketua DPP Partai. Jika hasilnya terbukti M. Syukur lebih jago dan dipercaya oleh mereka, tidak etis jika melempar isu seolah-olah M. Syukur menghalangi calon lain yang ingin maju,"ujarnya.
Dukungan dari Partai Lain
Mengenai dukungan dari partai lain yang mungkin datang, Damsir menyebut hal itu sebagai hak prerogatif partai.
"Tidak ada seujung kuku pun terbesit di hati M. Syukur untuk menghalangi putra-putra terbaik Merangin yang lain untuk maju jadi calon bupati. Masih ada 18 kursi, silakan berjuang memperebutkan kepercayaan dari pimpinan pusat partai di Jakarta sana. Jika nanti DPP Partai masih ada yang memberikan kepercayaan pada pasangan SUKA, itu anugerah bagi kami," ungkapnya.
Dengan segala tantangan dan isu yang dihadapi, pasangan SUKA tetap solid dan percaya diri dalam perjalanan menuju Pilkada Merangin 2024. Dukungan dari partai-partai besar dan masyarakat yang terus mengalir menjadi modal kuat bagi pasangan ini untuk mewujudkan visi mereka dalam membangun Merangin yang lebih baik.(*)
Add new comment