Jambi – Jeff Sitepu, tokoh muda Jambi dan lulusan cumlaude Hubungan Internasional Universitas Kristen Indonesia, menyatakan bahwa program pendidikan inklusif yang diusung pasangan calon Maulana-Diza dapat mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) Nomor 4 di Kota Jambi. Menurut Jeff, SDG's Nomor 4, atau "Quality Education," bertujuan untuk memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif, merata, dan berkesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua pada 2030.
"Prinsip SDG’s adalah universal, integratif, dan inklusif, yang menekankan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal, atau no one left behind," ujar Jeff. Dia menjelaskan bahwa target SDG's Nomor 4 ini mencakup pendidikan dasar hingga menengah gratis, akses terhadap pendidikan usia dini yang berkualitas, kesempatan pendidikan tinggi yang merata, serta pengembangan keterampilan yang relevan untuk keberhasilan finansial.
Jeff mengutip beberapa target penting dari SDG's Nomor 4 yang menurutnya selaras dengan program Maulana-Diza, termasuk:
- Pendidikan dasar dan menengah gratis (Target 4.1),
- Akses yang sama terhadap pendidikan anak usia dini (Target 4.2),
- Penghapusan diskriminasi dalam pendidikan (Target 4.5),
- Peningkatan keterampilan untuk sukses finansial (Target 4.4),
- Dukungan bagi pendidikan inklusif dan ramah lingkungan (Target 4.A),
- Pengembangan kualitas guru di negara berkembang (Target 4.C).
Dalam konteks ini, Maulana-Diza merancang beberapa langkah strategis untuk mencapai target pendidikan yang inklusif di Kota Jambi:
- Beasiswa untuk Siswa Berprestasi: Bantuan pendidikan bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
- Pelatihan Guru: Meningkatkan kompetensi guru, khususnya dalam mengajar siswa dari berbagai latar belakang dan kebutuhan, termasuk pendidikan anak berkebutuhan khusus.
- Fasilitas Sekolah yang Ramah: Meningkatkan aksesibilitas dan fasilitas di sekolah agar ramah untuk semua siswa, termasuk yang memiliki disabilitas.
- Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Mengajak orang tua dan masyarakat untuk aktif berperan dalam pendidikan anak melalui sosialisasi dan program kolaboratif.
- Pengembangan Kurikulum Fleksibel: Merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga setiap anak dapat belajar sesuai dengan cara yang paling efektif bagi mereka.
Menurut Jeff, jika dilihat dari visi dan strategi ini, program Maulana-Diza secara langsung mendukung prinsip no one left behind, yang sejalan dengan SDG's. "Pelaksanaan program ini juga akan dipantau sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jambi, seperti pelatihan guru yang akan diadaptasi dengan tingkat kompetensi guru di Kota Jambi saat ini," jelasnya.
Jeff optimistis bahwa implementasi program ini akan menjadi inovasi baru bagi pendidikan di Kota Jambi, mempercepat pencapaian target SDG's Nomor 4, dan mendukung peningkatan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Jambi tanpa terkecuali.(*)
Add new comment