Di tengah-tengah suasana tenang di Aula Kantor Bupati Tanjung Jabung Timur, sebuah langkah penting sedang diambil. Selasa, 25 Juni 2024, KKI Warsi bersama Pemerintah Kabupaten Tanjabtim menggelar Workshop Sosialisasi dan Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG). Ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi sebuah inisiatif strategis yang berupaya melindungi salah satu sumber daya alam yang sangat penting: ekosistem gambut.
Ekosistem Gambut: Penyimpan Karbon yang Krusial
Ekosistem gambut memiliki kemampuan luar biasa dalam menyimpan karbon, menjadikannya elemen kunci dalam mitigasi perubahan iklim. Namun, degradasi ekosistem gambut masih menjadi tantangan besar, terutama akibat pengelolaan yang belum sepenuhnya menganut prinsip-prinsip berkelanjutan.
Dalam tata kelola gambut, setiap wilayah dengan kawasan gambut diwajibkan memiliki dokumen RPPEG, sesuai amanah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2014 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2016. Pemerintah Provinsi Jambi kini tengah menyusun dokumen ini, yang nantinya akan menjadi pedoman penting bagi tata kelola gambut.
Langkah Konkret di Tanjung Jabung Timur
Koordinator Program KKI Warsi, Ade Candra, menyampaikan betapa pentingnya penyusunan RPPEG untuk mencegah degradasi gambut yang berdampak pada ekologi, sosial, dan ekonomi. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2021-2026, isu terkait pembangunan berkelanjutan telah direkomendasikan oleh Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), termasuk pengaturan pengelolaan kawasan hidrologis gambut.
"Ini yang menjadi harapan kita bersama, sehingga tata kelola gambut ke depannya sudah bisa mengacu kepada RPPEG yang sudah sinkron dengan RPJMD, yang memberikan kepastian pengelolaan gambut," ujar Ade dengan penuh semangat.
Pengalaman buruk kebakaran besar pada tahun 2015 dan 2019 masih segar dalam ingatan. Kerusakan parah pada ekosistem gambut mengingatkan kita akan pentingnya perencanaan yang baik dan matang. Pemulihan dan pengelolaan gambut menjadi tanggung jawab bersama semua pihak.
"RPPEG merupakan acuan tata kelola gambut yang harus segera dibuat, dengan dukungan para pihak, sebagai acuan dalam pemulihan ekosistem gambut, mengembalikan fungsi ekologis gambut dan mengurangi risiko kebakaran hutan yang sering terjadi," lanjut Ade.
Pentingnya Data dan Informasi
Asneli Daulay, Kepala Bidang PPKL Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, yang hadir sebagai pemateri dalam workshop ini, menekankan pentingnya penyusunan dokumen RPPEG Tanjabtim. Menurutnya, penyusunan ini seharusnya bisa lebih mudah karena data dan informasi yang diperlukan sudah tersedia dan bisa mengacu pada RPPEG Provinsi Jambi yang sedang dalam proses.
"Penyusunan RPPEG Tanjabtim ini harusnya bisa lebih mudah, mengingat saat ini data dan informasi untuk penyusunan dokumen RPPEG Tanjabtim bisa mengacu ke RPPEG Provinsi Jambi yang sedang berproses. Data dan informasi berupa peta kawasan hidrologis gambut (KHG) dengan skala 1:50 yang menjadi acuan penyusunan RPPEG ini sudah tersedia," kata Asneli, yang juga tercatat sebagai Ketua Tim Penyusunan RPPEG Provinsi Jambi.
Menatap Masa Depan dengan RPPEG
Workshop ini bukan hanya sekadar forum diskusi, tetapi sebuah langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik bagi ekosistem gambut di Tanjung Jabung Timur. Dengan penyusunan RPPEG yang tepat, diharapkan gambut dapat terlindungi, fungsi ekologisnya kembali, dan risiko kebakaran hutan berkurang.
Ketika workshop berakhir, harapan baru mengisi hati para peserta. Mereka tahu, perjalanan masih panjang, tetapi dengan komitmen dan kerjasama semua pihak, masa depan ekosistem gambut bisa lebih cerah. Langkah kecil di Aula Kantor Bupati Tanjabtim ini mungkin tampak sederhana, tetapi dampaknya bisa sangat besar.
Dengan demikian, tata kelola gambut yang berkelanjutan bukan lagi sekadar mimpi. Ini adalah tanggung jawab kita semua, demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Seperti yang disampaikan oleh Ade Candra.
"Kita harus bersama-sama menjaga gambut, karena masa depan kita bergantung padanya,"tegasnya.(*)
Add new comment