Robert Samosir, membantah keras tuduhan intimidasi yang dilaporkan pemilik Klenteng Sungai Sawang, Chandra Liaw, bersama Siti Meli. Tuduhan itu mencuat setelah keduanya mengklaim bahwa Robert telah melakukan tindakan intimidasi di kawasan klenteng tersebut.
Robert menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan merupakan fitnah yang bertujuan menjatuhkan dirinya.
“Pernyataan yang disampaikan mereka tidak benar. Itu semua fitnah. Apalagi seolah-olah dibuat isu bahwa saya akan menghancurkan klenteng. Ini jelas fitnah yang keji,” tegas Robert kepada wartawan.
Ia mengungkapkan kehadirannya di lokasi bukan tanpa alasan, melainkan berdasarkan informasi yang diterima terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu calon walikota nomor urut 2.
Robert: Ada Dialog, Bukan Intimidasi
Robert menjelaskan bahwa pada saat kejadian, ia tidak datang sendiri. Di lokasi tersebut juga hadir Panwas Kecamatan dan tim dari Bawaslu Provinsi Jambi. Kehadiran para pihak tersebut, menurutnya, membuktikan bahwa tidak ada tindakan intimidasi seperti yang dituduhkan.
“Di sana terjadi dialog dan diskusi mengenai potensi pelanggaran serta kegiatan politik yang dilakukan di klenteng. Tidak ada ancaman atau intimidasi seperti yang mereka tuduhkan. Jangan coba-coba bangun opini sesat. Apalagi menuduh kami mau menghancurkan klenteng. Itu tidak benar dan merupakan fitnah,” tegas Robert.
Tuduhan Penghancuran Klenteng, Sebuah Fitnah?
Tuduhan yang paling kontroversial adalah klaim bahwa Robert berniat menghancurkan klenteng. Tuduhan ini, menurut Robert, adalah puncak dari fitnah yang sangat merugikan. Ia menegaskan bahwa dirinya menghormati keberagaman agama dan tempat ibadah, sehingga tuduhan tersebut tidak masuk akal.
“Kami datang untuk memastikan adanya dugaan pelanggaran politik, bukan untuk menghancurkan atau mengancam siapapun. Tuduhan seperti ini hanya akan memecah belah masyarakat dan menciptakan opini sesat di publik,” tambahnya.
Harapan pada Bawaslu untuk Fokus pada Isu Utama
Robert juga meminta agar Bawaslu segera memproses kasus ini dengan adil dan transparan. Ia menilai bahwa isu ini bisa menjadi pengalihan dari masalah utama, yaitu dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu kandidat dalam Pilkada Jambi.
“Saya berharap Bawaslu segera memproses kasus ini. Jangan sampai kita teralihkan dari isu utama. Fokuslah pada dugaan pelanggaran yang terjadi, bukan pada tuduhan yang tidak berdasar ini,” ujar Robert.
Robert yang saat ini didampingi penasehat hukumnya, Hamonangan Sitanggang, berharap aparat penegak hukum bertindak adil dan Arif.
“Terkait peristiwa yang terjadi, semuanya terekam dengan baik. Ada videonya. Nanti kita buka ke penyidik. Jadi biar jelas siapa yang menebar hoax dan memproduksi informasi tidak benar. Saya juga meminta penyidik segera memproses pihak klenteng yang menebar fitnah,” jelasnya.(*)
Add new comment