Kemacetan dan kerusakan parah di Jalan Raden Wijaya, Jambi Selatan, akibat limbah pasar dan buruknya drainase memicu kecelakaan. DPRD dan Pemkot Jambi sepakat untuk segera melakukan perbaikan dan relokasi pasar tahun depan.
Jambi – Jalan Raden Wijaya di kawasan Kebun Kopi, Kecamatan Jambi Selatan, menjadi salah satu titik kemacetan terburuk di Kota Jambi. Setiap harinya, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore, antrean kendaraan memanjang hingga simpang Kebun Kopi. Kondisi ini sudah berlangsung selama dua tahun tanpa adanya perbaikan signifikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan pengguna jalan.
Eka, seorang pedagang es yang berjualan di Pasar Kebun Kopi, menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama kerusakan jalan adalah aliran limbah pasar yang tidak terkendali. "Limbah pasar ini, terutama dari limbah ayam, membuat jalan cepat rusak, berlubang, dan sering kali memicu kecelakaan," ujar Eka. Limbah tersebut juga menimbulkan bau tak sedap dan menarik lalat, menambah ketidaknyamanan bagi warga sekitar.
Selain limbah pasar, sistem drainase yang buruk turut memperparah kerusakan jalan. Rizky, seorang pengguna jalan, menambahkan bahwa meskipun perbaikan jalan pernah dilakukan, aliran limbah yang terus mengalir ke jalan kembali menghancurkan aspal. "Masalah drainase yang buruk menyebabkan jalan cepat rusak, dan kerusakan ini selalu berulang," kata Rizky.
Menanggapi situasi ini, Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi, Umar Faruk, menyatakan bahwa pihaknya akan memperjuangkan perbaikan jalan di rapat DPRD mendatang. "Penting bagi Pj Walikota Jambi untuk memperhatikan masalah infrastruktur ini. Kami akan mendorong agar perbaikan jalan dan drainase segera dilaksanakan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi, Amran, mengungkapkan bahwa pasar Kebun Kopi akan direlokasi pada tahun depan ke lokasi baru seluas 1 hektar. "Pasar ini memang dikelola oleh masyarakat setempat, bukan milik Pemkot Jambi, tetapi kami sudah merencanakan pemindahan untuk mengurangi masalah limbah," jelasnya.
Abu Bakar, juru bicara Pemkot Jambi, juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kecamatan Jambi Selatan dan Dinas PUPR untuk menangani permasalahan ini. "Kami akan segera memulai relokasi pedagang dan memperbaiki jalan serta membangun sistem drainase yang lebih baik di kawasan tersebut," ujarnya.
Relokasi pasar yang dijadwalkan pada tahun depan diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan memperbaiki kondisi jalan, yang selama ini rusak parah akibat limbah pasar. Pihak Dinas PUPR juga telah berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan drainase di kawasan tersebut. Upaya ini diharapkan akan memberikan kenyamanan serta keselamatan bagi para pengguna jalan dan masyarakat sekitar.
Dengan langkah konkret yang melibatkan Pemkot Jambi, DPRD, dan Dinas terkait, diharapkan kemacetan dan kerusakan jalan di Jalan Raden Wijaya dapat segera diatasi, sehingga aktivitas masyarakat dan ekonomi setempat dapat kembali berjalan lancar.
Add new comment