Tontawi Jauhari, Ketua DPD Golkar Sarolangun non aktif melakukan perlawanan. Ketua DPRD Sarolangun itu menuntut keadilan dengan melaporkan Cek Endra, Ketua Golkar Provinsi Jambi, yang mendadak memecatnya tanpa alasan jelas, ke mahkamah partai politik.
Tontawi Jauhari mengungkit-ungkit masalah kezoliman. Ia menyebut proses pemecatan dirinya dari Ketua Golkar Sarolangun adalah bentuk kezoliman Cek Endra pada dirinya. Menanggapi hal itu, DPD 1 Partai Golkar Provinsi Jambi, membantah apa yang disampaikan Calon Bupati Sarolangun itu.
Indra Armendaris, Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD 1 partai Golkar Provinsi Jambi, menjelaskan bahwa keputusan yang diambil Cek Endra merupakan bagian dari dinamika organisasi yang sah. langkah tersebut diambil, menurutnya, demi menjaga soliditas dan eksistensi Partai Golkar. Terutama, sejak munculnya gerakan dan isu Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Provinsi Jambi.
Pengacara senior yang kini menjabat staf khusus Gubernur Jambi itu menganggap gerakan Musdalub untuk mengganti Cek Endra, adalah ancaman terhadap stabilitas internal partai.
"Keputusan yang dilakukan DPD 1 Partai Golkar Provinsi Jambi sudah sesuai. Tidak ada yang melanggar AD/ART. Sebagai ketua, beliau memiliki hak untuk mengambil langkah-langkah demi kemajuan organisasi. Ini adalah upaya untuk menjaga soliditas dan eksistensi partai golkar provinsi jambi" ujar Indra.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada istilah penzaliman dalam keputusan tersebut. Indra menjelaskan bahwa setiap anggota partai yang merasa dirugikan, termasuk Tontawi, berhak mengajukan keberatan atau menggugat ke Mahkamah Partai.
"Biarlah Mahkamah Partai yang memutuskan. DPD 1 Partai Golkar Provinsi Jambi siap menerima keputusan dari mahkamah partai tersebut,"tegasnya.
Indra juga menyatakan bahwa DPD 1 Golkar Jambi telah mempertimbangkan dengan matang sebelum menerbitkan Plt (Pelaksana Tugas) Ketua DPD 2 Partai Golkar Kabupaten Sarolangun.
Untuk diketahui, Tontawi Jauhari, yang baru-baru ini dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Golkar Sarolangun, menuding Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi, Cek Endra, bertindak gegabah dan sewenang-wenang dalam memutuskan pemecatan tersebut. Tontawi menyebut langkah yang diambil Cek Endra sebagai tindakan yang zalim dan tidak beralasan.
"Cek Endra telah berbuat zalim kepada saya. Pemecatan ini dilakukan tanpa alasan yang jelas dan sepihak," ungkap Tontawi.
Iton, begitu ia akrab disapa, menduga manuver politik ini bagian dari operasi khusus untuk menghadang dirinya memperoleh rekomendasi partai Golkar untuk Pilkada Sarolangun. Simak pernyataan lengkap Iton terkait hal ini di edisi berikut.(*)
Comments
Pemecatan tantowi
Apapun langkah yg dilakukan CE terhadap TJ itu jelas takut kalah dalam bersaing secara sehat dalqm Pilkada sarolangun,apqlqgi kita tau sama tau anak CE maju juga dipilkada....Masyarakat sarolangun tau semua bagaimana sepak terjang CE...pemecetqn TJ adalah jalan buntu yg harus ditempuh utk mencegah TJ mendapatkan rekom Dari Golkar Yakinlah ini sudah Rahasia Umum ,apalagi
masyarakat awampun tahu tujuan pemecatan TJ..
Masyarakat
Masyarakat sudah melihat mendengar itu, dan sudah bisa mencerna mana yg baik, kita lihat saja nanti, masyarakat ingin perubahan, tidak mau lgi di bodohi, jangan mengakar lgi di kabupaten Sarolangun ini, karna sudah merasakan selama ini, saat masyarakat bicara
Penilaian
Mengenai musdalub ini hanya isu murahan yg jelas keputusan DPD Golkar jambi tidak berdasar tidak sesuai dgn PO dan Ad/Rt partai, inti dari semua ini adalah pencegalan terkait rekomendasi golkar utk kepala daerah yg sdh jelas jelas hak nya ketua DPD golkar sarolangun yaitu Pak Tontawi jauhari
Add new comment