Jakarta – Rasa gatal yang muncul di malam hari mungkin sering dianggap sepele. Tapi siapa sangka, kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya masalah serius di organ hati.
Gejala ini dialami Villda (27), warga Tangerang Selatan, yang pada 2022 lalu didiagnosis mengalami gangguan fungsi liver. “Awalnya saya kira cuma masuk angin, tapi makin hari badan lemes, makan muntah terus, dan yang paling parah itu badan gatal banget,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Senin (21/4/2025).
Rasa gatal tersebut, lanjut Villda, semakin menjadi-jadi ketika malam tiba. Tidur pun terganggu, tubuhnya terasa panas dan perih karena terus digaruk.
Menurut laman Healthline dan Today, gatal yang disebabkan oleh gangguan hati berbeda dengan gatal akibat alergi atau penyakit kulit biasa. Rasa gatal ini bisa muncul tanpa disertai ruam atau luka di permukaan kulit. Namun, iritasi, kemerahan, hingga infeksi sekunder kerap muncul akibat garukan yang berlebihan.
“Gatal ini biasanya menyebar ke seluruh tubuh, dan yang bikin frustasi, semakin parah saat malam hari. Itu kenapa pasien liver kerap mengeluh susah tidur,” jelas Dr. Shreya Sengupta dari Cleveland Clinic.
Para ilmuwan hingga kini masih terus mencari penyebab pasti kenapa gangguan liver bisa menyebabkan gatal. Namun, beberapa teori yang sedang dikaji antara lain:
1. Penumpukan Garam Empedu
Pada penderita gangguan hati seperti sirosis atau kolestasis, garam empedu bisa menumpuk di bawah kulit. Penumpukan ini memicu sinyal saraf yang diterjemahkan otak sebagai rasa gatal. Meski begitu, tidak semua penderita dengan kadar garam empedu tinggi mengalami gatal, sehingga hubungan pastinya masih diteliti.
2. Ketidakseimbangan Zat Kimia Tubuh
Zat seperti histamin, hormon seks wanita, fosfor, dan kalsium diduga ikut memicu sensasi gatal pada penderita gangguan liver. Fluktuasi kadar zat ini, terutama saat malam hari, mungkin menjadi penyebab gatal memburuk di waktu tidur.
3. Perubahan pada Sel Kulit
Studi pada tahun 2021 menunjukkan bahwa penderita Primary Biliary Cirrhosis (PBC) memiliki kadar lipid tinggi yang mengganggu sistem saraf di kulit, khususnya sel keratinosit. Penelitian pada hewan membuktikan bahwa suntikan lipid tersebut dapat memicu gatal hebat.
Gatal akibat gangguan hati umumnya muncul pada penyakit yang mempengaruhi saluran empedu di dalam hati (intrahepatik). Di antara penyakit tersebut:
- Primary Biliary Cirrhosis (PBC): Penyakit autoimun langka yang merusak saluran empedu dan menyebabkan penumpukan empedu di hati.
- Primary Sclerosing Cholangitis (PSC): Peradangan kronis saluran empedu yang bisa berdampak ke hati dan luar hati, serta meningkatkan risiko kanker saluran empedu.
- Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP): Gangguan hati yang terjadi pada ibu hamil, biasanya di trimester ketiga, ditandai gatal intens yang sering muncul di telapak tangan dan kaki.
Tak semua gatal berarti liver bermasalah. Ada juga penyebab umum lain seperti:
- Eksim atopik
- Psoriasis
- Kulit kering
- Alergi makanan atau obat
- Infeksi jamur atau parasit
- Masalah tiroid atau ginjal
- Perubahan hormon (misalnya saat hamil atau menopause)
Jika Anda mengalami gatal tanpa sebab jelas, terutama di malam hari, dan disertai gejala lain seperti mual, kelelahan, perubahan warna kulit dan mata (kuning), nafsu makan menurun, atau urine gelap, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Tes fungsi hati bisa membantu memastikan apakah ada gangguan liver yang mendasari.
“Jangan tunggu sampai gatalnya tak tertahankan atau mengganggu aktivitas. Deteksi dini penyakit liver bisa menyelamatkan nyawa,” pesan Dr. Sengupta.(*)
Add new comment