Jakarta – Siapa sangka aktivitas sesederhana berjalan kaki bisa menjadi ‘obat mujarab’ bagi tubuh? Dari membakar lemak, memperbaiki suasana hati, hingga mengatur kadar gula darah—jalan kaki disebut-sebut sebagai salah satu bentuk olahraga paling murah dan paling fleksibel yang bisa dilakukan siapa saja, kapan saja.
Namun ternyata, waktu Anda berjalan kaki juga berpengaruh besar terhadap hasilnya. Berdasarkan kajian Times of India dan sejumlah ahli kesehatan yang dikutip detikHealth, berikut ini waktu terbaik jalan kaki agar manfaatnya tidak sekadar membakar kalori.
1. Pagi Hari: Bakar Lemak dan Bangkitkan Semangat
Bangun pagi, cuci muka, dan mulailah melangkah. Jalan kaki di pagi hari terbukti mampu meningkatkan metabolisme, membangkitkan semangat, dan mempercepat pembakaran lemak. Apalagi jika dilakukan dalam keadaan perut kosong, tubuh akan lebih mudah mengakses cadangan lemak sebagai sumber energi.
Paparan sinar matahari pagi juga penting untuk produksi vitamin D yang baik bagi kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
“Kalau ingin menurunkan berat badan, konsisten jalan pagi itu bisa sangat membantu,” kata dr. Rizki Putri, praktisi kesehatan olahraga dari Jakarta, kepada detikHealth.
2. Setelah Makan: Pencernaan Lancar, Gula Darah Stabil
Makan siang kenyang? Jangan langsung rebahan. Jalan santai selama 10-15 menit setelah makan terbukti membantu proses pencernaan dan menurunkan lonjakan gula darah yang kerap terjadi usai makan berat.
Penelitian dari Diabetes Care Journal menunjukkan bahwa berjalan kaki setelah makan dapat mencegah resistensi insulin, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
3. Sore Hari: Saat Tubuh Ada di Puncak Performa
Jalan sore memang tak sepopuler jalan pagi. Tapi tahukah Anda bahwa suhu tubuh manusia biasanya mencapai puncaknya di sore hari? Artinya, otot lebih lentur, refleks membaik, dan kemampuan jantung serta paru-paru lebih optimal.
“Kalau ingin membentuk stamina dan kekuatan fisik, latihan atau jalan kaki di sore hari bisa jadi pilihan terbaik,” ujar dr. Eko Yudhistira, SpKO.
4. Menjelang Malam: Waktu Relaksasi dan Turunkan Stres
Berjalan kaki di waktu senja bukan hanya menyenangkan, tapi juga efektif menurunkan stres. Aktivitas ini merangsang pelepasan endorfin dan membuat tubuh lebih rileks setelah seharian bekerja. Namun, hindari intensitas tinggi menjelang tidur, karena bisa memicu sulit tidur.
Tips Maksimal Jalan Kaki agar Tak Sekadar Melangkah
- Jaga postur tubuh tegak, bahu rileks, dan lengan berayun alami.
- Gunakan sepatu yang nyaman untuk menghindari cedera sendi.
- Minum air sebelum dan sesudah jalan agar tubuh tidak dehidrasi.
- Target waktu: setidaknya 30 menit sehari, dengan intensitas ringan hingga sedang.
- Jika ingin hasil lebih optimal untuk jantung, jaga kecepatan di atas 4 km/jam.
Pakar kebugaran Jepang mengenalkan metode 6-6-6 walking, yakni jalan kaki 6 menit setelah makan, 6 langkah per 5 detik, selama 6 hari berturut-turut. Metode ini diklaim mampu menurunkan lemak visceral dan meningkatkan kerja sistem pencernaan dalam seminggu.(*)
Add new comment