Aksi Tiga Orang Pendemo di Kantor JBC Diwarnai Kejanggalan, Jefri: Satu orang Ber-KTP Bengkulu, yang Lain tak Ngerti Masalah!

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
ada 0 komentar
IST

Sebuah aksi unjuk rasa oleh tiga orang yang mengatasnamakan diri sebagai "masyarakat peduli lingkungan" berlangsung di halaman Kantor Jambi Business Center (JBC), Rabu siang, 16 April 2025.

Aksi ini mengangkat tudingan bahwa keberadaan JBC menjadi penyebab banjir di kawasan Simpang Mayang. Namun, manajemen JBC membantah keras tuduhan itu. Manajemen JBC menyebut aksi itu sarat kejanggalan serta dipenuhi narasi yang tak berdasar.

Juru Penerangan JBC, Jefri Bentara Pardede, mengungkapkan bahwa dari awal, aksi ini menyimpan banyak kejanggalan. Para pendemo awalnya mengabarkan akan hadir dengan massa sekitar seratus orang. Namun faktanya, yang datang hanya tiga orang, masing-masing berasal dari luar kawasan JBC.

"Seorang ber-KTP Bengkulu, satu lagi tinggal di Selincah, dan satu di Simpang Acai. Tidak ada satu pun yang berasal dari lingkungan sekitar JBC," ungkap Jefri.

Menolak pendekatan represif, pihak JBC justru menawarkan ruang dialog secara terbuka kepada ketiga pendemo itu. Dialog pun terjadi dan dikawal ketat kepolisian dan Babinsa. Namun, saat diminta menunjukkan bukti atau data valid, mereka justru hanya membawa tangkapan layar usang dari Google Maps tahun 2002.

"Data yang mereka bawa tidak update, dan tidak relevan untuk dijadikan dasar tuduhan. Saat kami konfirmasi lebih jauh, mereka tidak bisa menjawab secara logis," jelas Jefri.

Ironisnya, lanjut Jefri, setelah diskusi berlangsung, para pendemo justru meminta maaf kepada pihak JBC atas aksinya tersebut. Ini membuktikan bahwa tuduhan yang mereka bawa sangat lemah dan tidak berdasar.

Jefri menyesalkan munculnya narasi di media sosial yang menyebut seolah-olah pihak JBC membungkam aspirasi pendemo. Ia menegaskan bahwa tuduhan itu sepenuhnya hoaks.

"Itu narasi yang sengaja dipelintir. Faktanya, mereka kami sambut dengan dialog terbuka. Justru mereka yang tidak siap berdialog secara intelektual," tegas Jefri.

Keberadaan para pendemo juga memicu reaksi dari warga sekitar JBC. Empat ketua RT di kawasan JBC hadir langsung ke lokasi. Mereka menyatakan tidak mengenal ketiga orang tersebut. Bahkan sejumlah warga lain turut hadir dan mengkritisi aksi itu.

"Kami mempertanyakan motif sebenarnya dari aksi itu. Karena kesannya hanya mencari-cari kesalahan dan tidak ada dasar yang kuat," ujar salah satu ketua RT yang ikut hadir.

Dalam kesempatan dialog, Jefri sempat menanyakan langsung siapa yang menjadi aktor atau pihak di balik aksi itu. Ketiga pendemo bersikukuh mengaku datang atas inisiatif pribadi dan tidak ada pihak yang "menunggangi". Namun ketiadaan identitas jelas, asal usul massa yang tidak representatif, serta tudingan yang tidak berbasis data memunculkan dugaan bahwa aksi tersebut sarat kepentingan tertentu.

Jefri mengatakan organisasi mereka juga tak terdaftar di Kesbangpol.

Jefri Pardede meminta semua pihak untuk objektif dan tidak mudah termakan narasi palsu. Ia mengajak publik melihat data dan fakta lapangan secara utuh.

"JBC adalah bagian dari investasi yang sah dan legal, kami patuh terhadap semua aturan lingkungan. Jangan sampai pembangunan dan lapangan kerja yang sudah tercipta justru diganggu oleh kepentingan yang tidak jelas," pungkasnya.(*)

Add new comment

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network