TEBO – Pemenang tender proyek pengadaan dan pemasangan jaringan perpipaan PDAM Unit Perintis yang dikelola Dinas PUPR Kabupaten Tebo tahun anggaran 2025 sudah muncul. Proyek senilai Rp 6,1 miliar ini dimenangkan oleh CV Paye More Rawang, perusahaan asal Kota Jambi yang beralamat di Jl. Bougenville Lestari No.03.
Yang membuat publik terbelalak bukan hanya nilai proyek yang jumbo, tapi fakta bahwa dari 21 peserta yang mendaftar, hanya satu yang lolos evaluasi penuh dan memasukkan penawaran resmi hingga akhir—yakni perusahaan pemenang itu sendiri.
Nilai penawaran CV Paye More Rawang pun hanya ‘selisih receh’ dari Harga Perkiraan Sendiri (HPS):
- Penawaran: Rp 6.015.663.159,22
- HPS: Rp 6.105.499.145,05
- Selisih: Sekitar Rp 89 juta (hanya 1,46%)
Yang menjadi pertanyaan apakah tender ini benar-benar terbuka dan kompetitif? atau hanya "drama administratif" untuk memenangkan pihak tertentu? Margin penawaran yang nyaris ‘nempel’ ke HPS kerap didurigai.
Proyek ini terbagi dalam tiga segmen besar:
- Pekerjaan Pendahuluan – Papan proyek, dokumentasi, K3.
- Pemasangan Pipa HDPE – Dengan berbagai diameter (2,5" hingga 6"), penggalian, crossing hingga boring.
- Sambungan Rumah (SR) – Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah siap pakai.
Namun pekerjaan jenis ini rawan dimainkan di banyak titik:
- Kedalaman galian tak sesuai spek.
- Kualitas pipa HDPE tak sesuai SNI.
- SR fiktif atau tidak terpakai.
- Testing air hanya formalitas.
“Harus diawasi ketat. Jangan sampai yang mengalir nanti hanya laporan, bukan air bersih. Kita bangga dengan proyek ini, tapi jangan sampai sejarah proyek perpipaan gagal di Jambi akan berulang,” ujar seorang warga Unit Perintis yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Sebagai informasi, proyek ini bagian dari total tiga paket:
- Unit Muara Tebo: Rp 3 miliar
- Unit Teluk Singkawang: Rp 3 miliar
- Unit Perintis: Rp 6 miliar (paket terbesar)
Di atas kertas, proyek Rp 6 miliar ini tampak menjanjikan. Tapi bila hanya satu peserta yang bisa masuk evaluasi akhir, dan nilainya nyaris tempel HPS, maka publik patut curiga.
Karena kalau pipa-pipa itu hanya jadi jalur formalitas, maka yang mengalir bukan air—tapi rente.(*)
Add new comment