Miris! Anak-Anak SD di Tanah Sepenggal Bungo Bertarung dengan Lumpur Demi Sekolah

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

Bungo – Potret pilu perjuangan anak-anak di Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, Jambi, menyentuh hati banyak pihak setelah video mereka berjalan di jalanan berlumpur menuju sekolah viral di media sosial. Dalam rekaman yang diunggah akun Instagram @infojambi_, tampak anak-anak berseragam Sekolah Dasar (SD) harus melepas sepatu mereka, melangkah hati-hati di atas jalan licin yang penuh lumpur.

Jalanan tanah itu, satu-satunya akses menuju sekolah, berubah menjadi lintasan yang nyaris tidak dapat dilalui setiap kali hujan turun. Bagi anak-anak ini, kondisi tersebut menjadi ujian berat, menguji semangat mereka untuk menuntut ilmu.

Dalam keterangan unggahan tersebut, warga menyebutkan bahwa jalan ini sudah bertahun-tahun tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Mereka tidak meminta jalan diaspal mulus, hanya ingin ada upaya nyata untuk memperbaiki kondisi yang begitu memprihatinkan.

“Jika tidak ada dana untuk aspal, setidaknya diperbaiki saja,” keluh seorang warga dalam video.

Kondisi ini memicu kritik tajam terhadap pemerintah daerah, terutama Bupati Bungo yang dinilai abai terhadap kebutuhan dasar masyarakatnya.

Unggahan video tersebut memantik reaksi keras dari warganet. Banyak yang mengecam lambannya penanganan pemerintah daerah, sementara beberapa bahkan menandai akun tokoh politik nasional seperti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

“@gibran_rakabuming piye ki pak? Tolong bantu mereka,” tulis salah seorang warganet.

Sindiran pedas pun mengarah ke Bupati Bungo. “Mana janji bapak bupati untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bungo? Sudah lupa dengan rakyatnya?” cuit @tandi_irwansyah0.

Seorang pengguna lainnya mengungkapkan bahwa masalah jalan buruk bukan hanya terjadi di dusun terpencil, tetapi juga di jalan lintas kabupaten. “Jangan kan yang di dusun, jalan lintasnya saja bolong-bolong,” tulis @afruzin_02.

Kondisi jalan di Tanah Sepenggal mencerminkan ironi pembangunan infrastruktur yang masih jauh dari merata. Di tengah pembangunan di kota-kota besar yang terus dikebut, masyarakat pedesaan seperti di Bungo masih bergulat dengan akses yang tidak memadai.

Jalan yang baik bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga simbol hadirnya pemerintah dalam mendukung kehidupan masyarakat. Anak-anak di Tanah Sepenggal hanya ingin satu hal sederhana: pergi ke sekolah tanpa harus bertarung dengan lumpur.

Masyarakat Tanah Sepenggal dan warganet kini menunggu langkah nyata dari Bupati Bungo dan pemerintah daerah. Tidak ada lagi ruang untuk janji manis. Jalan yang layak adalah kebutuhan dasar yang harus segera diwujudkan, demi mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

“Perbaikan ini bukan hanya untuk anak-anak di Tanah Sepenggal, tapi untuk masa depan mereka. Pemerintah harus hadir, bukan sekadar diam,” tutup seorang warganet dalam kolom komentar. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network