JAMBI – Menyambut libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pengelola Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino (Baleno) yang pertama di Provinsi Jambi memastikan kesiapan penuh untuk menghadapi lonjakan volume kendaraan. Diprediksi, arus lalu lintas kendaraan akan meningkat signifikan selama periode Nataru, dengan sekitar 100 ribu kendaraan yang diperkirakan akan melintasi ruas tol yang baru diresmikan pada Oktober 2024 ini.
Hutama Karya, pengelola Jalan Tol Baleno, telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran arus mudik, termasuk pengoperasian 24 jam oleh petugas di lapangan. Menurut Hanung Hanindito, Branch Manager Ruas Tol Betung-Tempino-Jambi (Betejam) PT Hutama Karya, pengelola juga berkoordinasi dengan Polda Jambi dan Polda Sumsel untuk menjaga keamanan dan memberikan bantuan kepada para pengguna jalan tol.
"Kami siap menyambut para pemudik yang akan menggunakan Tol Baleno. Selama libur Natal dan Tahun Baru, tol ini akan tetap beroperasi tanpa biaya atau gratis bagi pengguna. Kami memperkirakan sekitar 100 ribu kendaraan akan melintasi ruas tol ini," ungkap Hanung dalam keterangan tertulis.
Ruas tol sepanjang 33,6 kilometer ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan beberapa wilayah strategis di Sumatera. Meskipun tol ini masih gratis, pengelola menyiapkan berbagai fasilitas dan dukungan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Tol Baleno sudah dilengkapi dengan berbagai infrastruktur pendukung seperti dua gerbang tol yang beroperasi, yakni Gerbang Tol Muaro Sebapo dan Gerbang Tol Bayung Lencir, serta fasilitas penting lainnya seperti 10 overpass, 4 underpass, dan dua interchange. Semua fasilitas ini diharapkan dapat memudahkan aliran kendaraan dan mengurangi potensi kemacetan.
Selain itu, pengelola jalan tol juga memastikan kehadiran petugas operasional yang akan bekerja selama 24 jam penuh. Petugas ini akan siap membantu jika ada kendala atau permasalahan di jalan, serta memastikan pengguna jalan mematuhi peraturan yang berlaku.
"Kami pastikan petugas akan hadir selama 24 jam di lapangan, bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memberikan kenyamanan kepada para pengguna jalan," lanjut Hanung.
Meski tol ini menawarkan kenyamanan bagi para pemudik, pihak pengelola juga mengingatkan pentingnya kedisiplinan dan keselamatan berkendara. Para pengemudi diminta untuk selalu mematuhi batas kecepatan yang ditetapkan, mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat, dan pastikan kondisi fisik pengemudi dalam keadaan prima.
"Kami juga mengingatkan para pengemudi untuk tidak mengemudi dalam kondisi mengantuk dan selalu memastikan kendaraan dalam kondisi baik," tambah Hanung.
Mengenai tarif tol, pihak Hutama Karya mengungkapkan bahwa mereka masih menunggu keputusan dari pemerintah. Hingga saat ini, pengelola belum menetapkan tarif untuk Tol Baleno, yang kemungkinan baru akan diberlakukan setelah periode Nataru.
Tol Baleno, yang merupakan bagian dari proyek besar Jalan Tol Trans Sumatera, diresmikan pada 17 Oktober 2024. Keberadaan tol ini menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus transportasi antara Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
Dengan persiapan yang matang, pengelola jalan tol berharap agar Jalan Tol Baleno dapat memberikan kenyamanan, kemudahan, dan keselamatan bagi para pemudik yang melintas pada periode Nataru 2024-2025. Sebuah pengharapan besar, mengingat momentum liburan panjang ini selalu menjadi waktu yang penuh tantangan bagi pengelola transportasi di seluruh Indonesia.(*)
Add new comment