Petani di Kota Jambi telah menuntaskan masa panen padi tahun ini, dengan hasil rata-rata produktivitas 5 hingga 6 ton per hektar. Meskipun mengalami penurunan sekitar 5–6 persen dibandingkan tahun lalu akibat kemarau panjang, upaya peningkatan luas tanam menjadi kompensasi yang signifikan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Boy Evridal Asri, mengungkapkan bahwa luas tanam padi di Kota Jambi pada 2024 mencapai 520 hektar, meningkat dari 476 hektar tahun lalu. Penambahan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
“Kami mencatat sedikit penurunan produktivitas akibat dampak kemarau panjang di musim tanam sebelumnya. Namun, peningkatan luas tanam menjadi capaian positif yang perlu diapresiasi,” ujar Boy pada Kamis (5/12/2024).
Boy menjelaskan bahwa kondisi lahan pertanian di Kota Jambi kerap menghadapi genangan air selama musim hujan, dari November hingga Februari. Situasi ini mengharuskan petani menunda musim tanam berikutnya hingga Maret 2025, menunggu lahan kembali normal.
Untuk mengatasi kendala seperti kemarau panjang, pemerintah Kota Jambi telah memberikan bantuan pompa air kepada sebagian besar dari 120 kelompok tani di daerah tersebut.
“Kami terus berupaya mendukung petani melalui penyediaan fasilitas pompanisasi. Namun, masih ada beberapa kelompok tani yang belum mendapat bantuan, dan ini menjadi prioritas kami ke depan,” jelas Boy.
Masa panen tahun ini menjadi momentum penting bagi para petani dan pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Dengan bantuan fasilitas yang lebih baik dan strategi pengelolaan yang terencana, diharapkan hasil panen pada musim tanam berikutnya dapat lebih optimal.
“Kami berharap musim tanam mendatang bisa lebih baik dengan persiapan yang matang, baik dari sisi teknis maupun fasilitas,” tambah Boy.
Para petani di Kota Jambi menyambut positif dukungan pemerintah. Sistem pompanisasi dianggap membantu mengurangi dampak kekeringan pada musim tanam sebelumnya, meskipun hasilnya belum maksimal.
Masa panen ini menandai komitmen kolektif antara pemerintah dan petani untuk terus memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan di Kota Jambi. Dengan perencanaan yang lebih matang, tahun 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi hasil panen yang lebih melimpah dan berkelanjutan.(*)
Add new comment