Dinas PUPR Kota Jambi dan BWSS VI menandatangani perjanjian kerjasama untuk menangani masalah banjir di 19 titik kritis di Kota Jambi. Upaya ini diharapkan mampu mengurangi dampak banjir dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Jambi – Masalah genangan dan banjir yang kerap melanda Kota Jambi semakin mendesak untuk mendapatkan solusi yang serius. Dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Jambi menjalin kerjasama dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS VI) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, serta Dinas PUPR Provinsi Jambi. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian antara Kepala BWSS VI, David Partonggo Oloan Marpaung, S.T., MPSDA, dan Kepala Dinas PUPR Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra, S.T., M.M., Jumat (11/10/2024).
Kerjasama tersebut bertujuan meningkatkan sinergi dalam menangani genangan dan banjir di 19 titik kritis yang selama ini menjadi kawasan rawan banjir di Kota Jambi. Fokus utama dari kerjasama ini adalah memperkuat infrastruktur pengendalian banjir, mengurangi dampak bencana, serta menjaga keselamatan warga dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kami telah menyepakati kerjasama dengan BWSS VI untuk menangani genangan dan banjir secara kolaboratif,” ujar Momon Sukmana Fitra.
Menurut Momon, masalah banjir di Kota Jambi tidak hanya disebabkan oleh sistem drainase lokal yang kurang memadai, tetapi juga terkait dengan kondisi sungai dan anak sungai yang melintasi wilayah kota. Oleh karena itu, penanganan masalah ini memerlukan sinergi antara Pemerintah Kota Jambi, Pemerintah Provinsi Jambi, dan BWSS VI.
“Masalah ini bukan sekadar tanggung jawab satu pihak. Kami bekerja sama untuk memastikan setiap pihak menjalankan tugas sesuai kewenangannya. Pemerintah Kota Jambi akan menangani drainase lokal, Pemerintah Provinsi akan mengurus saluran besar, dan BWSS VI akan fokus pada pengelolaan sungai besar yang mempengaruhi sistem drainase kota,” jelas Momon.
Salah satu langkah awal yang akan diambil dalam kerjasama ini adalah perbaikan aliran Sungai Asam, yang merupakan salah satu titik paling rawan banjir di Kota Jambi.
Momon optimis bahwa langkah-langkah kolaboratif yang diambil melalui kerjasama ini dapat secara signifikan mengurangi dampak banjir, terutama di kawasan-kawasan yang selama ini sering terdampak genangan. Ia menegaskan bahwa penanganan ini akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Dengan upaya bersama, kami berharap Kota Jambi dapat terbebas dari masalah banjir yang selama ini mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat,” ujar Momon.
Kerjasama ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga merupakan komitmen jangka panjang dalam menangani perubahan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
“Kami yakin dengan sinergi lintas sektoral, masalah banjir yang setiap tahun menjadi momok bagi Kota Jambi bisa diatasi secara lebih fokus dan berkelanjutan,” tambahnya.
Di sisi lain, Momon juga mengingatkan bahwa masyarakat turut memiliki peran penting dalam mendukung upaya penanganan banjir ini. Ia mengimbau agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam menjaga saluran air dari sampah yang dapat memperburuk situasi.
“Banjir bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal kesadaran bersama. Mari kita jaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air, agar upaya pemerintah bisa berjalan lebih efektif,” pungkas Momon.
Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan penanganan banjir di Kota Jambi dapat berjalan lebih baik dan memberikan hasil yang signifikan bagi kenyamanan dan keselamatan warga.(*)
Add new comment