Aspan, Calon Bupati Tebo: Potret Kesederhanaan Seorang Pemimpin

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Politik
Ilustrasi Jambi Satu

Aspan, Calon Bupati Tebo, dikenal karena kesederhanaannya. Ia makan di warung emperan, menunjukkan kedekatannya dengan warga. Mantan ASN ini memulai karir dari bawah, terinspirasi oleh ayahnya, Hasan Zaini, seorang petani dan imam masjid.

***

Senja mulai meredup, menyisakan semburat oranye di langit Tebo. Di sebuah sudut jalan yang ramai, sebuah warung emperan dengan kursi-kursi kayu berjejer rapi memancarkan kehangatan. Aroma soto menguar dari dapur sederhana, menggugah selera setiap orang yang melintas. Di antara keramaian itu, duduklah Aspan, calon Bupati Tebo, yang tengah menikmati semangkuk soto hangat dengan cara yang sangat bersahaja.

Aspan dikenal sebagai pria bersahaja yang mencerminkan kesederhanaan dalam setiap gerak-geriknya. Tanpa protokol yang kaku, ia duduk santai bersama warga, berbagi cerita dan canda tawa. Tidak ada batasan antara dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Mengenakan kemeja polos yang sedikit kusut setelah seharian beraktivitas, ia tampak tidak canggung duduk di kursi kayu, berbaur dengan warga lainnya.

Perjalanan Karir yang Dimulai dari Bawah

Aspan memulai karirnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), memulai dari posisi staf biasa. Perjalanan karirnya penuh dengan liku dan perjuangan. Melalui kerja keras dan dedikasi, ia perlahan tapi pasti menunjukkan kemampuan dan integritasnya, hingga mendapatkan kepercayaan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi.

Namun, keberhasilan dalam karir tidak mengubah gaya hidupnya yang sederhana. Ia tetaplah Aspan yang dulu, yang lebih suka menikmati makanan di warung pinggir jalan daripada restoran mewah. Bagi Aspan, kedekatan dengan warga adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan aspirasi mereka.

"Kalau kita jauh dari rakyat, bagaimana kita bisa tahu apa yang mereka butuhkan?" ujarnya sambil menyantap soto dengan lahap.

Warisan Kesederhanaan dari Orang Tua

Kesederhanaan Aspan tidak datang begitu saja. Nilai-nilai ini terasah dari didikan keluarganya, terutama ayahnya, Hasan Zaini. Hasan adalah seorang petani dan penyadap karet yang juga bertugas sebagai imam masjid dan petugas pencatat pernikahan, talak, dan rujuk (P3NTR) di Desa Pasir Mayang. Dengan perannya di masyarakat, Hasan dikenal karena kedekatannya dengan warga dan memiliki 437 anak angkat. Dari ayahnya, Aspan belajar arti ketulusan, kerja keras, dan pelayanan kepada masyarakat.

"Ayah saya selalu mengatakan bahwa pelayanan kepada orang lain adalah ibadah. Itulah yang menginspirasi saya untuk terus dekat dengan masyarakat," ujar Aspan dengan penuh penghormatan.

Makan Soto, Berbincang Hangat

Di warung itu, Aspan menikmati sotonya seperti warga lainnya. Tanpa basa-basi, ia mencampur kuah dengan sambal dan jeruk nipis, menciptakan cita rasa khas yang menjadi favoritnya. Setiap suap diselingi obrolan hangat dengan pemilik warung dan pelanggan lain. Mereka bercerita tentang keseharian, tentang harapan, dan impian mereka untuk masa depan.

"Pak Aspan ini orangnya asyik. Tidak ada kesan sombong, meskipun beliau sekarang calon bupati," kata Ibu Lina, pemilik warung, dengan bangga.

"Beliau sering mampir ke sini, makan soto sambil ngobrol dengan kami. Rasanya seperti ngobrol dengan teman sendiri,"ujarnya.

Kehangatan yang terpancar dari interaksi Aspan dengan warga mengukuhkan reputasinya sebagai sosok yang merakyat. Bagi Aspan, politik bukan sekadar soal memenangkan suara, tetapi tentang membangun kepercayaan dan hubungan yang tulus dengan masyarakat.

Kesederhanaan yang Membumi

Kesederhanaan Aspan bukanlah sekadar citra yang dibangun untuk kampanye. Ia adalah bagian dari dirinya yang sejati, yang terasah dari pengalaman hidup dan didikan keluarganya. Dengan latar belakang ASN yang berjuang dari bawah, Aspan memahami betul arti kerja keras dan ketulusan. Nilai-nilai inilah yang ingin ia terapkan jika kelak diberi amanah memimpin Kabupaten Tebo.

"Aspan adalah contoh bahwa pemimpin yang baik tidak harus berasal dari kalangan elit. Yang penting adalah ketulusan dan keinginan untuk berbuat baik bagi masyarakat," ujar Pak Ujang, salah satu warga yang mengagumi Aspan.

Aspan adalah sosok pemimpin yang tidak berjarak, yang selalu siap mendengar dan berbuat lebih bagi warganya. Dengan kesederhanaan yang membumi, Aspan menginspirasi banyak orang bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang tidak pernah melupakan dari mana mereka berasal.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network