Pasangan bakal calon Bupati Merangin, M. Syukur-Khafid Moein (SUKA), meresmikan Posko Koalisi dengan cara yang di luar kebiasaan, yakni sembari menyalurkan santunan kepada 137 anak yatim di Nalo Tantan. Acara ini dihadiri para ketua partai koalisi. Menjadi simbol solidaritas politik serta kepedulian sosial.
***
Jumat pagi, 3 Agustus 2024, suasana di Komplek Pertokoan Jalan Tiga Jalur, Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, terasa berbeda. Para pendukung dan simpatisan Partai Golkar tampak sibuk mempersiapkan acara peresmian Posko Koalisi Partai Pengusung pasangan bakal calon Bupati Merangin, M. Syukur-Khafid Moein (SUKA). Peresmian posko ini menandai langkah penting dalam persiapan menghadapi pemilihan bupati yang semakin dekat.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh politik dan pimpinan partai pengusung pasangan SUKA. Ketua DPC PKB Kabupaten Merangin, Nasihin, Ketua DPD NasDem, M. Yani, Ketua DPD PAN, Ahmad Khausari, Ketua DPTD PKS, Rustam Effendi, dan Sekretaris Demokrat, Havies Cay, yang mewakili Ketua DPC Partai Demokrat, As’ari Elwakas, semua hadir untuk memberikan dukungan. Para pimpinan partai ini menunjukkan solidaritas dan komitmen kuat untuk memenangkan pasangan SUKA dalam pilkada mendatang.
Selain peresmian posko, acara ini juga diiringi dengan penyerahan santunan kepada 137 anak yatim yang berasal dari wilayah Kecamatan Bangko dan Nalo Tantan. Kegiatan sosial ini menjadi simbol kepedulian dan tanggung jawab sosial dari pasangan SUKA dan partai koalisi kepada masyarakat sekitar.
Ahmad Khausari, Ketua DPD PAN Kabupaten Merangin, yang juga ditunjuk sebagai Ketua Koalisi Partai Pengusung SUKA, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya acara ini.
"Alhamdulillah, hari ini, Posko Koalisi Partai Pengusung Pasangan SUKA diresmikan oleh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Merangin, M. Syukur-Khafid Moein (SUKA). Atas petunjuk Pak Syukur, peresmian ini disandingkan dengan pemberian santunan untuk anak yatim. Kami sampaikan bahwa jumlah anak yatim yang kita hadirkan hari ini berjumlah 137 orang,” ujarnya.
Khausari menekankan pentingnya sinergi antara partai koalisi dan tim pemenangan untuk mencapai kemenangan.
“Kami yakin dan percaya, kemenangan pasangan SUKA dalam genggaman. Namun, kemenangan SUKA tidak akan terwujud jika hanya mengandalkan koalisi partai pengusung. Tapi juga harus bersinergi dengan tim pemenangan dan tim sayap lainnya,” tambahnya.
Bacalon Wakil Bupati Merangin, Khafid Moein, juga menyampaikan keyakinannya saat berpasangan dengan M. Syukur. Menurutnya, dengan pengalaman M. Syukur di DPD/MPR RI selama 15 tahun, pasangan SUKA dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Merangin menuju Merangin Baru 2024.
"Saya ingat betul pada tahun 2002 yang lalu. Ketika itu saya menjadi Kadis Perhubungan. Waktu itu, pemerintah pusat akan membangun bandara di Kabupaten Merangin. Tim survei sudah menentukan dan menyatakan bahwa Kabupaten Merangin sangat strategis untuk dibangun bandara. Namun, karena ketiadaan keterwakilan kita di pusat, kita kalah lobi dari Kabupaten Bungo. Hingga akhirnya bandara dibangun di Bungo. Semoga dengan adanya pengalaman Bang Syukur, hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Berbeda dengan Khausari dan Khafid Moein yang lebih terkesan formal, Bang Syukur dalam sambutannya lebih bersikap santai dan banyak bersenda gurau. Ia mengenakan kemeja berotif garis biru putih dan berseloroh soal penampilan seragam Koalisi SUKA yang lebih bagus dari baju yang ia kenakan.
“Ketika melihat baju Koalisi SUKA, saya merasa minder, baju koalisi nampaknya lebih bagus dari baju saya. Baju berwarna hitam menandakan sudah siap tempur memenangkan SUKA,” selorohnya, disambut tepuk tangan dan gelak tawa anggota Partai Koalisi SUKA.
Bang Syukur melanjutkan dengan menyebutkan para ketua partai yang hadir.
“Di sini ada Ketua DPD PAN Merangin, Bang Khausari, semoga menjadi ketua DPRD Provinsi Jambi,” harapnya disambut tepuk tangan.
“Ada Ketua PKB, Kang Nasihin. Gimana, cengkok saya sudah kelihatan Sundanya belum,” sambungnya, mengundang gelak tawa.
“Ada Ketua Partai NasDem, Bang Yani dengan slogannya Surya, Syukur Yani,” ujarnya diiringi gelak tawa. “Ada Ketua PKS. Tau artinya PKS? Partai Keluarga Syukur,” candanya.
“Dan ada Ketua Demokrat, Bintang Dihatiku,” ungkapnya sambil menyapa para kader partai yang hadir serta para caleg terpilih, tim pemenangan, dan tim sayap SUKA.
Bang Syukur berharap, dengan diresmikannya Posko Koalisi SUKA, posko ini bisa bermanfaat sebagai tempat untuk diskusi memetakan strategi kemenangan SUKA. Ia menambahkan bahwa partai Koalisi SUKA tidak akan berkurang, sebaliknya justru akan bertambah.
“Partai ini belum final, Insya Allah masih akan bertambah. Tidak ada maksud memborong partai. Semua mekanisme kita ikuti. Partai bukan barang dagangan. Semua ada mekanismenya. Partai memberikan kepercayaan kepada orang yang dinilai memiliki potensi untuk menang. Jika kepercayaan itu sudah berlabuh, tentu ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memenangkan SUKA,” tegasnya.
Di sisi lain, Bang Syukur juga menyoroti tentang kebijakan otonomi daerah yang sudah ditarik ke pusat. Hal ini berdampak pada menurunnya tingkat kemampuan daerah untuk melakukan pembangunan.
“Penarikan kebijakan otonomi daerah oleh pemerintah pusat memaksa kita untuk berjuang lebih keras guna membangun daerah. Kita harus memiliki koneksi yang baik untuk melakukan komunikasi dengan pusat. Di lain sisi, Merangin juga harus memiliki birokrasi yang baik yang nantinya akan diatur oleh Pak Khafid dengan pengalamannya di birokrasi,” tuturnya.
“Kami sepertinya memang ditakdirkan berpasangan tahun ini. Ada kemudahan yang luar biasa saat berpasangan dengan Pak Khafid. Dulu, ketika Syukur mencalonkan diri, banyak orang yang berkata, Syukur itu dapat partainya dari mana. Syukur bukan kader partai. Tapi nyatanya, semua dimudahkan. Insya Allah, partai koalisi saat ini tidak akan berkurang, tapi malah bertambah,” bebernya.
Mengakhiri acara, Bang Syukur menyoroti pentingnya berbagi kepada sesama.
“Hari ini, kita juga berbagi bersama 137 anak yatim sebagai penerima santunan. Target saya, Insya Allah, sebelum deklarasi, saya ingin minimal 1.000 anak yatim sudah kita santuni,” pungkasnya.
Acara peresmian ini tidak hanya menjadi simbol konsolidasi politik, tetapi juga manifestasi dari kepedulian sosial dan harapan besar untuk masa depan Merangin yang lebih baik. Dengan semangat kebersamaan dan doa, para pendukung SUKA bersiap menyongsong tantangan ke depan dengan penuh optimisme.(*)
Add new comment