Jambi – Setelah menjalani retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, sejumlah kepala daerah di Jambi pulang dengan penuh kemeriahan. Sabtu, 1 Maret 2025, para pejabat daerah ini disambut bak raja oleh ASN dan bawahannya.
Ada yang masih mengenakan baju loreng ala tentara, ada yang melangkah gagah penuh percaya diri. Namun, di balik itu, masyarakat menanti satu hal: kerja nyata!
"Tak perlu kepala daerah yang gagah, tegap, dan tegas sepulang retreat. Yang penting bagaimana mereka segera mewujudkan program kerja, mensejahterakan rakyat, dan merealisasikan janji politik!" ujar seorang warga.
"Kami tak butuh simbol-simbol kekuatan, apalagi sekadar pamer baju loreng. Yang kami mau, harga sembako turun, jalan diperbaiki, dan pelayanan publik lebih cepat!" kritik seorang pedagang di Kota Jambi.
Para kepala daerah yang baru saja menyelesaikan retreat kepemimpinan di Akmil Magelang terlihat dielu-elukan saat tiba di daerah masing-masing. Sejumlah ASN dan pejabat daerah ikut menyambut dengan meriah.
Ada iring-iringan mobil mewah yang mengantar kepulangan mereka. Di beberapa daerah, ASN bahkan menggelar acara penyambutan dengan upacara khusus. Beberapa kepala daerah masih mengenakan seragam loreng, seolah ingin menampilkan aura kepemimpinan baru.
Namun, bagi masyarakat, penyambutan megah ini justru terasa berlebihan.
"Balek retreat kayak nak perang bae? Kita ini butuh kepala daerah yang segera kerja, bukan yang sibuk dengan simbol-simbol kekuasaan," ujar warga lainnya.
"Retreat itu penting untuk penguatan kepemimpinan. Tapi jangan sampai sekadar seremoni tanpa dampak ke rakyat!" tambahnya.
Masyarakat tak peduli seberapa tegas kepala daerah setelah pulang retreat. Yang mereka tunggu adalah realisasi program kerja yang konkret.
"Kami butuh pemimpin yang kerja nyata, bukan yang sibuk pencitraan!" tegas seorang buruh harian.
"Kalau pulang retreat bikin mereka makin disiplin dan serius mengurus rakyat, ya bagus. Tapi kalau pulang cuma tambah retorika, ya percuma!" sindir seorang pedagang di Pasar Angso Duo.
Saat kampanye, janji-janji politik diucapkan dengan manis. Tapi sekarang, rakyat menunggu bukti. Jangan sampai setelah retreat, kepala daerah hanya sibuk memamerkan ketegasan tanpa aksi nyata. Rakyat tak butuh seremoni, rakyat butuh solusi!
"Kami ingin pemimpin yang berani memberantas korupsi, memperbaiki pelayanan publik, dan benar-benar berpihak pada rakyat kecil!" ujar netizen.
"Kami tak butuh kepala daerah yang hanya terlihat garang di permukaan, tapi lembek dalam menjalankan kebijakan!" imbuhnya.
Akankah para kepala daerah yang baru pulang retreat benar-benar berubah, atau hanya sekadar pamer baju loreng?
Rakyat menunggu aksi, bukan basa-basi! (*)
Add new comment