Jambi – Rumah duka almarhum Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi, H. Nawawi Ismail, yang dikenal dengan sapaan akrab Pakdo, dipenuhi wajah-wajah penuh kesedihan. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan datang untuk memberikan penghormatan terakhir bagi sosok yang dihormati dan dicintai ini.
Di antara mereka, tampak hadir Dr. Maulana, calon Walikota Jambi yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota saat ini. Pakdo bagi Dr. Maulana adalah lebih dari sekadar ketua lembaga adat; ia adalah seorang guru dan sahabat yang banyak memberi panduan dalam perjuangan menjaga adat dan budaya Melayu di Jambi. Dr. Maulana terlihat larut dalam duka, mengenang sosok almarhum yang senantiasa mendampinginya dengan nasihat bijak dalam setiap langkah.
Tak hanya Dr. Maulana, Gubernur Jambi Al Haris dan Ketua LAM Provinsi Jambi Hasan Basri Agus turut hadir dalam suasana duka. Bagi keduanya, Pakdo adalah tokoh penting yang tak kenal lelah memperkuat persatuan dan nilai-nilai adat Melayu. Hasan Basri Agus menyampaikan rasa kehilangannya, mengingat jasa almarhum yang begitu besar dalam menjaga dan melestarikan adat Melayu.
Setelah penghormatan di rumah duka, para tokoh ini melanjutkan prosesi pemakaman, diawali dengan shalat jenazah di Masjid Al Ghapur dan berakhir di TPU Sungai Kambang. Al Haris dan Hasan Basri Agus tampak menyatu dengan pelayat lainnya, menunjukkan penghormatan mendalam pada sosok almarhum.
Dr. Maulana, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan duka citanya dengan penuh kesan haru. “Pakdo adalah sosok yang sangat peduli pada adat dan budaya kita. Banyak persoalan yang kami hadapi bersama demi menjaga keharmonisan di Jambi. Kehilangannya adalah duka bagi kita semua. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya,” ucap Dr. Maulana.
Suara takbir dan doa-doa mengiringi kepergian almarhum, menutup prosesi dengan kesyahduan. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Dr. Maulana, Al Haris, dan Hasan Basri Agus menunjukkan betapa besar jasa almarhum bagi masyarakat Jambi dalam menjaga nilai-nilai adat yang beliau cintai.
Bagi masyarakat Jambi, sosok Pakdo akan terus hidup dalam ingatan sebagai penjaga adat dan budaya Melayu. Kehilangan ini menjadi duka mendalam, namun teladan H. Nawawi Ismail akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya dalam menjaga warisan budaya yang telah ia perjuangkan.(*)
Add new comment