Jambi - Diskusi publik yang diadakan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Jambi Sabtu, 7 September 2024, di Hotel UIN Sutha Jambi menjadi ajang penting bagi para calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi untuk memaparkan visi-misi mereka.
Acara ini dihadiri pasangan Maulana-Diza. Sayangnya, pasangan HAR-Guntur, justru absen di diskusi itu. Absennya HAR-Guntur ini menjadi sorotan.
Dedi Saputra, pengamat komunikasi politik di Jambi, menilai ketidakhadiran HAR-Guntur merupakan sinyal negatif yang mencerminkan kurangnya komitmen pasangan ini terhadap masa depan Kota Jambi.
"Diskusi publik seperti yang diselenggarakan oleh ICMI ini merupakan forum strategis bagi para kandidat untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam memimpin kota. Ketidakhadiran HAR-Guntur bisa diartikan sebagai indikasi bahwa mereka mungkin belum siap atau kurang berkomitmen untuk menyampaikan visi dan gagasan mereka secara terbuka kepada masyarakat," ujar Dedi.
Sementara itu, pasangan Maulana-Diza memanfaatkan momen ini dengan baik. Kehadiran mereka dalam acara itu menjadi bukti nyata mereka siap berdialog dan merespon berbagai aspirasi masyarakat serta akademisi yang hadir.
"Pasangan Maulana-Diza tampil dengan penuh antusiasme, menunjukkan kesiapan mereka untuk berinteraksi dan mendengarkan berbagai pandangan. Ini memperkuat citra mereka sebagai pemimpin yang transparan dan peduli terhadap aspirasi publik," tambah Dedi.
Acara diskusi yang diinisiasi ICMI Kota Jambi ini dinilai penting karena memberikan kesempatan kepada para calon untuk menunjukkan kapabilitas mereka. Utamanya ihwal wawasannya dalam memahami dan menyelesaikan isu-isu krusial yang dihadapi Kota Jambi.
Dalam konteks ini, kehadiran dalam forum publik seperti ini bukan hanya soal formalitas. Tapi juga soal menghargai proses demokrasi dan menunjukkan komitmen terhadap proses kepemimpinan yang sehat.
"Kehadiran dalam diskusi semacam ini adalah cerminan dari bagaimana seorang calon menghargai proses demokrasi yang baik. Jika ada calon yang absen tanpa alasan yang jelas, maka ini bisa menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat mengenai seberapa serius mereka dalam memimpin kota ini ke depan," tegas Dedi.
Sejauh ini, pasangan Maulana-Diza menunjukkan keseriusan mereka dalam mengikuti berbagai forum publik, menyampaikan visi dan program-program unggulan mereka yang bertujuan untuk kemajuan Kota Jambi.
Sebaliknya, absennya HAR-Guntur dalam beberapa acara penting semakin memperkuat anggapan bahwa pasangan ini belum maksimal dalam upaya mereka untuk bersaing dalam Pilwako Jambi 2024.
Maulana-Diza Tampil Paparkan Program Unggulan untuk Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat di Hadapan Cendikiawan ICMI
Pasangan Maulana-Diza menunjukkan keunggulan mereka dalam diskusi publik yang diselenggarakan ICMI Kota Jambi, Sabtu, 7 September 2024. Maulana-Diza memaparkan visi dan program-program unggulan yang mereka tawarkan untuk membawa perubahan positif di Kota Jambi.
Fokus utama yang mereka angkat meliputi pendidikan, kesehatan, peningkatan keterampilan masyarakat, hingga peningkatan kualitas pelayanan publik dan pembangunan kota yang berkelanjutan.
Dalam paparannya, Maulana menggarisbawahi pentingnya pendidikan, kesehatan, dan keterampilan masyarakat sebagai fondasi untuk kemajuan Kota Jambi.
Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah Peluncuran Kartu Bahagia, sebuah inisiatif revolusioner yang mengintegrasikan layanan pendidikan, kesehatan, subsidi gas 3 kg, bantuan sosial, dan lain-lain dalam satu kartu.
"Kartu Bahagia ini akan menjadi kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap berbagai layanan dasar," jelas Maulana.
Selain itu, Maulana-Diza juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dengan program yang memastikan para lansia tetap sehat, berkualitas, dan produktif di usia senja.
“Kami ingin para lansia di Jambi tidak hanya hidup lebih lama, tapi juga hidup dengan kualitas yang baik dan tetap bisa berkarya," tambahnya.
Dalam bidang pemberdayaan ekonomi, Maulana-Diza mengusung berbagai program bantuan dan pelatihan untuk kelompok usaha masyarakat. Program ini meliputi pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelatihan kewirausahaan, pemberian modal usaha, hingga pengembangan pasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Maulana-Diza juga menekankan pentingnya memperkuat kualitas generasi muda melalui peningkatan daya saing dan penciptaan ruang serta aktivitas yang melibatkan mereka dalam pembangunan.
"Generasi muda adalah aset terbesar kita, dan mereka harus diberdayakan dengan cara yang tepat untuk menghadapi tantangan masa depan," ujar Maulana.
Tak hanya fokus pada pembangunan sumber daya manusia, Maulana-Diza juga memaparkan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Program-program ini mencakup penguatan kapasitas ASN untuk mewujudkan good governance, pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik, serta optimalisasi kanal pengaduan masyarakat dengan respon cepat dan solusi yang efektif.
Dalam upaya meningkatkan kualitas perkotaan, Maulana-Diza berkomitmen untuk menciptakan Kota Jambi yang tangguh dan berkelanjutan serta melestarikan aset budaya kota.
"Jambi harus menjadi kota yang tidak hanya modern dan maju, tapi juga tetap menjaga dan mengembangkan warisan budayanya," tegas Maulana.
Program 100 Juta/RT/Tahun menjadi salah satu program andalan yang ditawarkan Maulana-Diza untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan.
Program ini bertujuan memperkuat kualitas lingkungan RT, mengoptimalkan sarana prasarana lingkungan, memperkuat sumber daya ekonomi lokal, serta mewujudkan lingkungan yang ramah dan harmonis.
Sementara Maulana-Diza dengan tegas dan rinci memaparkan program-program mereka, ketidakhadiran pasangan HAR-Guntur dalam diskusi itu menjadi sorotan negatif.(*)
Add new comment