Kasus Video Asusila Mantan Presiden Mahasiswa Unja: Penyidikan Berlanjut, Kemungkinan Tersangka Lain Muncul

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

Jambi - Penyelidikan atas kasus penyebaran video asusila mantan Presiden Mahasiswa Universitas Jambi (Unja) terus berlanjut. Penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi masih mendalami kemungkinan adanya tersangka lain dalam kasus yang telah mengguncang dunia maya ini. Modus operandi yang canggih dan pelanggaran serius terhadap privasi korban menjadi fokus utama penyidikan.

Suasana di ruang konferensi pers Polda Jambi pada Selasa itu penuh dengan ketegangan. AKBP Reza Khomeini, Kasubdit V Cyber Crime, berdiri di hadapan puluhan awak media, memberikan penjelasan tentang perkembangan terbaru terkait kasus yang menggemparkan ini. "Masih kita dalami. Kemarin juga sudah ke Jakarta dari Labfor Bareskrim, itu masih kita pelajari," ujarnya. Kasus ini memang menjadi perhatian khusus bagi penyidik, dengan tujuan untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat.

Modus operandi yang digunakan tersangka JG cukup canggih. Ia memanfaatkan posisinya di sebuah counter handphone untuk membuka, mengambil, dan memindahkan data pribadi korban yang tersimpan di galeri file tersembunyi. Semua bermula pada tanggal 20 April 2024, ketika mantan Presiden Mahasiswa Unja membawa handphone-nya ke counter handphone untuk memperbaiki LCD yang rusak. Setelah perbaikan awal, masalah pada LCD muncul kembali, dan korban datang lagi ke counter pada tanggal 3 Mei 2024 untuk klaim garansi.

Namun, di luar dugaan, pada tanggal 4 Mei 2024 sekitar pukul 08.00 WIB, sebuah kabar mengejutkan datang: video asusila korban dengan MA telah tersebar di media sosial seperti Twitter dan grup WhatsApp. Kegelisahan memuncak. Korban segera kembali ke counter untuk mengambil handphone-nya dan menanyakan perihal tersebarnya video tersebut. Pihak counter, dalam pembelaannya, menyatakan bahwa perbaikan tidak dilakukan di tempat mereka, melainkan di tempat service yang bekerja sama, yaitu Service GP.

Penyidikan intensif segera dilakukan terhadap pihak-pihak terkait, baik dari counter maupun Service GP. Fakta yang mengejutkan terungkap bahwa JG, salah satu karyawan counter, adalah pelaku utama dalam kasus ini. Namun, AKBP Reza Khomeini menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berlanjut untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya tersangka lain. "Kami terus mengembangkan perkara ini, tetap masih menjadi atensi kami," tegasnya.

Pihak penyidik masih mendalami berbagai bukti digital yang telah dikumpulkan, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam penyebaran video tersebut. "Kami akan menindaklanjuti video viral tersebut dengan melakukan pengecekan dan pendalaman," ungkap Reza. Penyidikan lebih lanjut dilakukan dengan bantuan laboratorium forensik untuk memastikan semua bukti digital terungkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kasus ini memicu keprihatinan luas di masyarakat, terutama di kalangan akademisi dan mahasiswa. Privasi digital menjadi isu serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Penggunaan teknologi seharusnya dilindungi oleh hukum yang ketat untuk mencegah pelanggaran seperti ini. Korban, mantan Presiden Mahasiswa Unja, kini harus menghadapi trauma yang mendalam akibat penyebaran video tersebut. Kasus ini tidak hanya melibatkan pelanggaran hukum tetapi juga berdampak besar pada kehidupan pribadi dan reputasi korban.

Penyidikan atas kasus penyebaran video asusila mantan Presiden Mahasiswa Unja terus menunjukkan perkembangan signifikan. Penyidik Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi berkomitmen untuk mengungkap seluruh jaringan yang terlibat dan memastikan keadilan bagi korban. Namun, perlu ada langkah-langkah lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan digital dan privasi, serta memperkuat regulasi untuk melindungi hak-hak individu di era teknologi ini.

Kasus ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga privasi digital dan berhati-hati dalam mempercayakan perbaikan perangkat elektronik kepada pihak lain. Semoga kasus ini segera menemukan titik terang, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Bagi korban, dukungan penuh dari keluarga, teman, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi masa sulit ini.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network