Kisah tragis Nasifa, gadis cantik berusia 20 tahun, masih menghantui warga Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Enam bulan telah berlalu sejak jasadnya ditemukan mengapung di sebuah kolam dengan kondisi mengenaskan. Publik terus bertanya-tanya siapa pelaku di balik pembunuhan sadis ini dan apa motifnya. Hingga kini, teka-teki kematian Nasifa masih menjadi misteri.
Nasifa ditemukan pada 27 Februari 2024, mengapung di kolam bekas di Jalan Baru, Kilometer 6, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi. Tubuhnya penuh luka tusukan akibat senjata tajam, dan yang lebih mengerikan, ia ditemukan tanpa busana. Penemuan ini langsung menggegerkan warga sekitar, yang sama sekali tidak mengenali mayat tersebut karena kondisinya sudah mulai membusuk.
Kehilangan Nasifa dimulai beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan. Keluarga korban sempat melaporkan hilangnya Nasifa ke pihak berwenang, berharap ada petunjuk yang bisa membawa pulang putri mereka dengan selamat. Namun, harapan itu pupus ketika tubuh tak bernyawa Nasifa ditemukan di kolam tersebut.
“Kami tidak tahu siapa yang tega melakukan ini pada anak kami,” ungkap ibu Nasifa dengan suara bergetar menahan tangis. Ayahnya menambahkan, “Kami hanya ingin keadilan. Kami ingin pelaku ditangkap dan diadili.”
Polres Batanghari segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah penemuan mayat. Namun, hingga kini, mereka belum berhasil menemukan titik terang. Minimnya barang bukti di lokasi membuat penyelidikan semakin sulit.
“Kami masih melakukan penyelidikan mendalam. Setiap petunjuk sekecil apa pun sangat berharga bagi kami,” ujar Kapolres Batanghari. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan berarti dalam kasus ini.
Keluarga Nasifa tidak tinggal diam. Mereka terus mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini. Mereka bahkan meminta bantuan dari Kapolda Jambi, Irjen Pol Drs. Rusdi Hartono, M.Si., untuk membentuk tim khusus demi mempercepat penyelidikan.
“Kami minta Kapolda turun tangan langsung. Kami butuh tim khusus untuk menangani kasus ini,” tegas ayah Nasifa. Desakan ini juga didukung oleh masyarakat yang merasa ngeri dengan kasus pembunuhan sadis ini.
Kematian Nasifa tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarganya, tetapi juga menciptakan trauma di kalangan masyarakat sekitar. Banyak warga yang kini merasa was-was dan tidak aman. "Setiap kali melewati kolam itu, kami merasa takut. Kasus ini harus segera diungkap agar kami bisa hidup tenang," ujar seorang warga setempat.
Gubernur Jambi, Al Haris, juga angkat bicara terkait kasus ini. Ia meminta manajemen Bank Jambi untuk segera menutup lantai 12 gedung Mahligai Jambi, tempat dimana Nasifa bunuh diri, untuk sementara waktu. "Saya instruksikan agar lantai tersebut ditutup hingga ada pagar pengamanan yang layak dan representatif," ujarnya.
Hingga kini, kasus pembunuhan Nasifa masih menyisakan banyak pertanyaan. Siapa pelaku di balik pembunuhan ini? Apa motifnya? Mengapa Nasifa harus mengalami nasib tragis seperti itu? Keluarga dan masyarakat terus berharap agar kebenaran segera terungkap dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Misteri ini harus diungkap. Keadilan harus ditegakkan. Kami tidak akan berhenti sampai pelaku ditemukan dan diadili,” kata seorang tokoh masyarakat setempat.
Kematian Nasifa adalah sebuah tragedi yang masih membekas di hati banyak orang. Dengan segala upaya yang terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan dukungan dari masyarakat, diharapkan misteri ini segera terpecahkan. Keadilan bagi Nasifa dan keluarganya adalah hal yang paling ditunggu oleh semua pihak. Sampai saat itu tiba, ingatan akan gadis cantik ini akan terus hidup di benak kita semua, menuntut kebenaran dan keadilan.(*)
Add new comment