JAMBI — Kepanikan melanda warga RT 08 Kelurahan Jelutung, Kota Jambi, Minggu malam, 20 April 2025, ketika kobaran api tiba-tiba melahap sebuah rumah warga di Jalan Guru Mukhtar, tak jauh dari SMAN 3 Kota Jambi. Api mulai membumbung sekitar pukul 19.28 WIB, membelah ketenangan malam menjadi hiruk-pikuk kecemasan.
Diduga, kebakaran dipicu oleh kompor dan tabung gas yang dibiarkan menyala saat pemilik rumah sedang merebus air menggunakan ceret. Dalam sekejap, percikan api menjalar ke bagian dapur, lalu merambat cepat ke atap bangunan rumah semi permanen tersebut.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi merespons cepat. Sebanyak 35 personel diturunkan, dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Damkar Kota Jambi, Mustari, bersama jajaran komandan unit.
Namun medan tidak mudah. Jalan sempit menjadi tantangan utama bagi armada pemadam yang membawa 10 unit kendaraan, terdiri dari 5 armada tempur, 2 fire rescue, 2 supply, dan 1 unit komando.
“Kita lakukan strategi pemadaman dari arah Titik Konsentrasi Kebakaran (TKK), sekaligus meminta PLN memutus aliran listrik untuk mencegah korsleting lanjutan,” kata Mustari.
Selama 1 jam 22 menit, petugas berjibaku melawan si jago merah. Hingga akhirnya, kobaran api berhasil dijinakkan sebelum merembet ke rumah tetangga yang hanya berjarak beberapa meter.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, seluruh bagian rumah berikut isi di dalamnya nyaris tak tersisa. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 300 juta. Sementara itu, pemilik rumah masih dalam kondisi trauma pascakejadian.
Dinas Damkar mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam penggunaan peralatan memasak, terutama yang melibatkan gas elpiji. Meninggalkan dapur dalam keadaan aktif adalah kelalaian kecil yang berpotensi berujung bencana besar.
“Ini pengingat keras bagi kita semua. Jangan pernah tinggalkan kompor menyala tanpa pengawasan, apalagi di malam hari,” tegas Mustari.(*)
Add new comment