JAMBI – Aksi pencurian helm kembali menjadi tontonan menyebalkan di tengah masyarakat Kota Jambi. Kali ini, kamera pengawas (CCTV) di depan Maahir Store, kawasan Maang, Kota Jambi, merekam detik-detik seorang pemuda yang diduga bujang buntu alias pengangguran nekat mencuri helm NHK milik pengunjung pada Jumat (18/4/2025), sekitar pukul siang hari.
Dalam video yang viral dan dibagikan akun Instagram @jambisharing, tampak pelaku datang berboncengan dengan rekannya menggunakan sepeda motor matic. Salah satu dari mereka turun dan dengan cepat mengeksekusi helm dari motor yang terparkir. Sementara satu pelaku lainnya siaga di atas motor, menunggu eksekusi rampung.
Aksi ini berlangsung hanya dalam hitungan detik. Meski lokasi tergolong ramai, pelaku tetap percaya diri beraksi, seolah-olah tahu celah kelemahan pengawasan di lokasi tersebut.

“Sering kejadian di sini. Bujang-bujang gini lah yang malingnya. Udah langganan,” ungkap seorang warga setempat yang tak ingin disebutkan namanya.
Warganet menyebut aksi semacam ini bukan kejadian tunggal. Bahkan dalam beberapa komentar disebut, pelaku memiliki kemiripan dengan “bujang buntu” lain yang sebelumnya terekam mencuri ban serap dan motor di kawasan Telanaipura dan Thehok.
“Budak kemaren nian ni, yang bonceng tiga make Aerox, dak salah lagi kemaren ngincar helm aku,” tulis akun @rizazona dalam kolom komentar.
Komentar lainnya lebih menekankan pada ketidakseriusan penegakan hukum. Warganet mempertanyakan apakah polisi benar-benar menindaklanjuti video-video viral semacam ini yang jelas memperlihatkan wajah pelaku dan kendaraan yang digunakan.
“Banyak video viral begini... ditindak sama polisi dak?” tulis akun @hobbyhub_id.
“Mungkin tidak ada pelaku yang ditangkap atau karena korban enggan melapor, karena kerugian tidak seberapa. Makanya marak pencurian helm di Kota Jambi,” timpal akun @teropong_kito.
Yang menarik, fenomena pencurian helm ini melahirkan istilah baru di kalangan netizen: motor elit, helm sulit. Kalimat ini menggambarkan ironi warga kota yang bisa membeli motor mahal, tapi enggan membawa helm masuk ke dalam saat parkir, padahal risiko kehilangan tinggi.
Sebagian netizen bahkan mulai menyarankan agar masyarakat tidak menggantungkan keamanan sepenuhnya pada tempat parkir.
“Helm bagus sebaiknya dibawa ke dalam. Karena saya sudah ngalamin,” ujar akun @andyan.
Maraknya kasus ini menunjukkan urgensi polisi untuk tidak hanya menunggu laporan formal, tetapi juga proaktif menyikapi video CCTV viral sebagai bahan awal penyelidikan. Rekaman visual, plat nomor kendaraan, dan jejak digital seharusnya cukup menjadi modal awal untuk mengungkap pelaku.
Kawasan Maang, Thehok, hingga Telanaipura menjadi sorotan baru kriminalitas kecil yang sering kali dianggap remeh. Namun jika dibiarkan, bisa melahirkan ketidakpercayaan publik terhadap sistem keamanan kota.
“Ini bukan soal helmnya. Tapi soal rasa aman. Kalau maling bisa seenaknya di tengah siang bolong, kita ini masih hidup di kota atau rimba?” komentar akun @cv_assalam menohok.(*)
Add new comment