JAMBI – Dentuman keras memecah keheningan malam di Jalan Sersan Tayib, RT 04 Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Pallmerah, Jumat dini hari (18/4/2025). Dalam hitungan menit, api berkobar hebat dan melalap gudang oli milik Endi (39) berukuran 14 x 20 meter, yang menyimpan puluhan drum berisi bahan mudah terbakar.
Insiden terjadi nyaris tengah malam, tepat pukul 23.58 WIB. Seorang security gudang mendengar suara ledakan dari dalam area penyimpanan. Ketika dicek, cahaya api sudah membesar, menerangi langit malam dan membuat kepanikan.
Gudang tersebut menyimpan oli bermerek 91 Speed, dengan stok drum besar yang mudah meledak jika terkena panas tinggi. Situasi itu membuat petugas keamanan langsung menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi karena mustahil dilakukan pemadaman secara manual.
“Kobaran api sangat besar. Drum-drum meledak dan api cepat sekali menjalar ke seluruh bangunan. Bangunan bahkan sempat runtuh karena tak kuat menahan suhu panas,” ujar Kepala Damkartan Kota Jambi, Mustari Affandy.
Damkartan Kota Jambi mengerahkan 35 personel dari Pleton 3 Mako, Pos Pallmerah, dan Pos Jambi Timur. Tak hanya air, mereka juga menggunakan 175 liter cairan foam khusus (liquit foam) untuk mengendalikan api yang membakar bahan hidrokarbon.
Total 40.000 liter air dikerahkan dalam operasi yang berlangsung lebih dari dua jam. Kendala utama ialah resiko ledakan beruntun dan struktur bangunan yang sudah runtuh, menyulitkan tim mendekat ke pusat api.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun Mustari menyebut indikasi awal mengarah pada korsleting listrik, ditambah dengan peralatan elektronik yang tidak dicabut dari arus utama.
“Kami menemukan beberapa titik peralatan listrik yang masih tersambung saat api membesar. Untuk penyebab pastinya, kami serahkan ke pihak berwajib,” ungkap Mustari.
Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun Mustari menegaskan bahwa sisa bangunan harus segera dirobohkan, karena kondisinya sudah rapuh dan mengancam keselamatan bangunan di sekitarnya.
Ia juga mengingatkan keras kepada para pengusaha yang bergerak di sektor bahan mudah terbakar dan kimia, untuk tidak sembarangan membangun gudang di area padat penduduk.
“Letak usaha seperti ini harus diatur ketat. Karena kalau meledak, risikonya bukan hanya bangunan, tapi bisa mengorbankan nyawa warga di sekitarnya,” tegasnya.
Kebakaran ini menjadi pengingat keras bagi seluruh pelaku usaha dan pemerintah daerah untuk mengevaluasi sistem keamanan gudang, termasuk izin lokasi dan prosedur standar penyimpanan bahan berbahaya. (*)
Add new comment