JAMBI – Komitmen tegas diperlihatkan Polda Jambi dalam membasmi praktik judi online (judol) yang makin meresahkan. Hingga 9 April 2025, sebanyak 1.515 situs judol telah berhasil diblokir oleh Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi.
Langkah ini merupakan bagian dari operasi siber berkelanjutan yang digencarkan sejak awal tahun. Paur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda Jambi, Ipda Maulana, menyebut pihaknya juga aktif bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menutup akses masyarakat terhadap situs-situs tersebut.
“Iya, kami telah memblokir 1.515 link atau situs judol yang berasal dari luar negeri. Patroli siber terus kami tingkatkan,” ujarnya, Kamis (10/4).
Selain pemblokiran, Polda Jambi juga fokus pada edukasi publik. Penyuluhan digencarkan ke sekolah-sekolah dan komunitas, menyasar pelajar dan remaja sebagai kelompok rentan.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga memberikan edukasi digital kepada masyarakat, seperti cara menyaring iklan dan pop-up yang menjurus ke laman judi online. “Kita bantu masyarakat dengan panduan teknis supaya bisa menjaga diri dari paparan konten berbahaya,” tambah Maulana.
Upaya ini sejalan dengan seruan Gubernur Jambi, Al Haris, yang menyoroti tingginya kasus judi online di kalangan ASN dan pelajar di provinsi tersebut. Data dari Mabes Polri menyebut Jambi masuk dalam daftar daerah dengan aktivitas judol tertinggi secara nasional.
Langkah tegas Polda Jambi ini pun mendapat dukungan luas dari masyarakat, terutama kalangan orang tua dan pendidik yang khawatir generasi muda terjebak dalam jerat judi digital.
Dengan blokade ribuan situs judol ini, Polda Jambi membuktikan bahwa perang melawan perjudian digital bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata demi menjaga moral dan masa depan masyarakat Jambi.(*)
Add new comment