KERINCI – Niat hati mengisi libur dengan berwisata ke kawasan alam, seorang warga asal Bungo justru mengalami musibah mengerikan. Ia terjatuh ke kolam air panas dan mengalami luka bakar serius di kawasan Semurup, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, pada Jumat (4/4/2025) siang.
Kejadian bermula saat korban bersama keluarganya tengah menikmati waktu santai di area sumber air panas. Seperti kebanyakan pengunjung lainnya, korban mencoba merebus telur di kolam alami berisi air panas. Namun naas, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke dalam kolam dengan suhu tinggi.
Beberapa pengunjung yang menyaksikan insiden itu dengan sigap membantu menarik korban dari dalam kolam. Namun kondisi tubuh korban sudah mengalami luka bakar berat di beberapa bagian tubuh.
“Korban langsung kami larikan ke rumah sakit dan kini dirawat intensif di ruang HCU,” ujar salah satu kerabat korban dengan nada cemas.
Liburan yang semula diniatkan sebagai momen kebersamaan keluarga, berubah menjadi momen penuh duka dan kepanikan.
Kepala UPTD Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Kerinci, Usman, mengonfirmasi insiden tersebut. Ia menyebut bahwa lokasi kejadian bukan berada di kawasan objek wisata resmi yang dikelola dinas.
“Di lokasi yang resmi kami kelola, setiap kolam air panas sudah diberi pagar pembatas dan ada pengawasan petugas. Tapi, titik tempat kejadian ini masuk kategori area terbuka yang tidak terkelola secara formal,” jelas Usman.
Insiden ini menjadi peringatan keras bagi wisatawan agar lebih berhati-hati saat mengunjungi destinasi wisata alam, terutama yang memiliki risiko tinggi seperti sumber air panas.
Usman juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan penataan kawasan wisata non-resmi agar kejadian serupa tak terulang kembali.
“Kami juga berharap pemerintah desa atau pihak terkait ikut andil mengelola titik-titik wisata yang belum masuk kawasan resmi. Jangan sampai terbengkalai tanpa pengamanan,” tutupnya.
Kejadian ini sekaligus menyoroti tantangan keselamatan pengunjung di destinasi wisata alam yang belum tersentuh infrastruktur dan pengelolaan yang memadai. (*)
Add new comment