Kronologi Hilangnya Matnur, Sopir Fortuner Asal Kerinci, Setelah Menerima Panggilan Misterius

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

Matnur, sopir travel fortuner yang dilaporkan hilang setelah membawa penumpang dari Pelabuhan Roro Tungkal menuju Palembang, Sumsel, rupanya orang asli asal Kerinci. Dia telah lama tinggal di Tungkal dan menjadi sopir travel.

Matnur lahir di Pendung Tengah, Kerinci. Saat ini berusia 48 tahun. Sejak tinggal di Tungkal, dia dikenal sebagai sopir travel yang berpengalaman.

"Beliau ini aslinyo Kerinci. Sudah lamo tinggal di Tungkal,"ujar Dahlan, Plt Sekda Kabupaten Tanjab Barat.

Joni Arman, salah satu keluarga Matnur menjelaskan singkat profil Matnur.

"Beliau ini semenjak sudah struk, biasanya hanya narik penumpang dari Tungkal ke Jambi saja. Dulu, beliau memang sering ke Jawa," ujar Joni Arman kepada tim Jambi Satu.

Keluarga pun heran, mengapa hari itu Matnur nekat membawa penumpang ke Palembang. Apalagi, sering kejadian travel arah Palembang dibegal di Jalan.

"Kita juga tidak tahu kenapa beliau berani keluar Jambi,"kata Joni Arman.

Hilangnya Matnur menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan keluarga. Menurut Joni, komunikasi terakhir dengan Matnur terjadi pada hari Selasa sekitar pukul 12.00. Namun, saat itu HP nya sudah tidak aktif. Saat itu, posisi Matnur terlacak melalui GPS [ada pukul 14.00 berada di Bayung Lencir, Sumatera Selatan. Namun, pada malam harinya, posisi mobilnya terdeteksi di Kalianda, Lampung.

Keluarga semakin cemas karena satu dari dua ponsel Matnur sudah tidak aktif, sementara ponsel lainnya masih aktif tetapi tidak memberikan respons.

"Kami sangat berharap kepolisian segera menemukan Matnur," kata Joni dengan penuh harap.

Matnur, yang dikenal sebagai pribadi yang rajin dan pekerja keras, meninggalkan keluarga dan teman-temannya dalam keadaan penuh kekhawatiran. Hingga saat ini, nasib Matnur masih menjadi misteri, dan keluarga hanya bisa berharap agar dia segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Panggilan yang Mengawali Perjalanan Terakhir

Sekitar pukul 06.00 WIB, Matnur menerima telepon dari seseorang yang mengaku membutuhkan jasa travelnya. Orang itu mengaku berasal dari Batam dan baru tiba di Kuala Tungkal melalui pelabuhan Roro. Matnur, yang dikenal sebagai sosok yang rajin dan bertanggung jawab, segera merespons panggilan itu dan bergegas menjemput calon penumpangnya. Ia tak menyadari bahwa panggilan ini akan membawanya pada perjalanan yang hingga kini belum diketahui ujungnya.

Matnur kemudian membawa tiga orang penumpang dengan tujuan akhir Palembang, Sumatera Selatan. Perjalanan ini sebenarnya cukup jauh, mengingat selama ini Matnur biasanya hanya mengantar penumpang di sekitar wilayah Provinsi Jambi. Namun, tanpa ragu, Matnur tetap melanjutkan perjalanan, berharap dapat melayani penumpangnya dengan baik seperti yang selalu ia lakukan.

Hilangnya Kontak dengan Keluarga

Sekitar pukul 12.00 WIB, pihak keluarga mencoba menghubungi Matnur untuk memastikan perjalanannya berjalan lancar. Namun, panggilan telepon yang mereka lakukan tidak mendapat jawaban karena nomor ponsel Matnur sudah tidak aktif. Kekhawatiran mulai muncul di kalangan keluarga, mengingat Matnur selalu memastikan untuk tetap terhubung dengan keluarganya, terutama saat ia melakukan perjalanan jauh.

Kekhawatiran ini semakin menjadi ketika pada malam harinya, sekitar pukul 19.00 WIB, keluarga mendapatkan informasi dari rekan-rekan sesama sopir travel bahwa kendaraan Fortuner yang dibawa Matnur terpantau di Kalianda, Lampung. Informasi ini menambah kecemasan keluarga, mengingat Kalianda merupakan daerah yang sangat jauh.

Pencarian Intensif dan Harapan Keluarga

Sejak saat itu, keluarga terus mencoba menghubungi Matnur melalui dua ponsel yang biasa ia bawa. Namun, hanya satu ponsel yang masih aktif, meski tidak ada respons dari Matnur. Kondisi ini membuat keluarga semakin cemas dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

Pihak keluarga berharap aparat kepolisian dapat segera menemukan Matnur beserta kendaraan Fortunernya.

"Kami sangat berharap pihak kepolisian dapat segera menemukan Matnur. Kami berdoa agar tidak terjadi apa-apa dengan beliau dan semoga bisa segera kembali dalam keadaan selamat," ujar Joni Arman, salah satu anggota keluarga Matnur, dengan nada penuh harap.

Matnur dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Meski usianya sudah tidak muda lagi dan pernah mengalami stroke, ia tetap gigih mencari nafkah sebagai sopir travel. Sebelum mengalami masalah kesehatan, Matnur bahkan sering membawa penumpang hingga ke Pulau Jawa. Namun, setelah kondisinya menurun, ia lebih memilih rute-rute yang lebih pendek di sekitar Jambi.

Hilangnya Matnur menjadi misteri yang membebani keluarga dan kerabatnya. Mereka berharap agar pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian segera membuahkan hasil dan Matnur dapat ditemukan dalam keadaan sehat.

Penyelidikan dan Harapan di Tengah Ketidakpastian

Hingga saat ini, polisi terus melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap Matnur dan kendaraan Fortunernya. Rekan-rekan sesama sopir travel juga ikut membantu memberikan informasi yang mereka miliki untuk mempercepat proses pencarian. Namun, dengan minimnya petunjuk yang tersedia, proses pencarian ini menjadi tugas yang tidak mudah.

Kasus hilangnya Matnur ini menjadi pengingat betapa berisikonya profesi sebagai sopir travel, terutama di tengah maraknya kejahatan di jalan raya. Keluarga dan kerabat berharap agar kasus ini segera terpecahkan dan Matnur dapat kembali ke rumah dengan selamat.(*)

Comments

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network