Tragedi di Telanaipura : Dua Warga Jambi Tewas Saat Menggali Sumur Sedalam 12 Meter

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
Ilustrasi Jambi Satu

Dua warga Jambi tewas saat menggali sumur sedalam 12 meter di Kelurahan Penyengat, Telanaipura. Evakuasi penuh tantangan dilakukan oleh tim Damkartan Kota Jambi di tengah ancaman gas beracun dan minimnya oksigen.


Di bawah langit senja Kelurahan Penyengat, Kecamatan Telanaipura, sebuah tragedi memilukan terjadi. Dua warga Jambi, Raden Herman dan Suhaimi, tewas saat berusaha menggali sumur sedalam 12 meter pada Selasa, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 19:48 WIB. Niat awal untuk mendalami sumur demi mendapatkan air di musim kemarau berubah menjadi bencana yang merenggut nyawa.

Tragedi ini terjadi dengan cepat dan tanpa ampun. Ketika kedalaman sumur mencapai 12 meter, kondisi mulai memburuk. Bau gas dan minyak yang menyengat, serta berkurangnya oksigen di dasar sumur, membuat situasi menjadi berbahaya. Raden Herman dan Suhaimi yang saat itu tengah bekerja, tak menyadari bahwa mereka sedang terperangkap dalam sebuah jebakan mematikan.

Warga sekitar, yang awalnya tak menyangka ada bahaya mengintai, segera menyadari bahwa kedua pria tersebut tidak muncul kembali dari dalam sumur. Kepanikan melanda ketika mereka mencoba mencari pertolongan. Pihak keluarga, yang juga berada di lokasi, hanya bisa menyaksikan dengan cemas saat tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi tiba di tempat kejadian.

Kepala Dinas Damkartan Kota Jambi, Mustari, melalui sebuah pernyataan tertulis, mengungkapkan betapa sulitnya proses evakuasi yang dihadapi timnya. "Hambatan yang dihadapi tim adalah kedalaman sumur mencapai 12 meter, adanya bau gas dan mengandung minyak di dalam sumur, diameter sumur yang sangat kecil, serta padatnya masyarakat yang menonton," jelas Mustari, menggambarkan kondisi yang begitu menantang.

Dengan alat-alat penyelamatan yang terbatas, tim rescue bekerja dengan hati-hati namun cepat. Mereka menggunakan pita webbing yang diikatkan pada kayu penyangga di atas sumur untuk mengangkat korban satu per satu. Pulley Double, tali karmantel, dan SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus) digunakan oleh anggota tim untuk menembus kedalaman sumur yang dipenuhi gas beracun.

Kejadian ini menjadi sebuah pengingat tragis akan bahaya yang seringkali tersembunyi di balik upaya sederhana. Raden Herman dan Suhaimi hanyalah dua dari sekian banyak warga yang berjuang melawan kekeringan, namun mereka harus membayar harga tertinggi.

Warga yang menyaksikan proses evakuasi dari dekat tak bisa menahan rasa duka dan ngeri yang mereka rasakan. Keringat dan usaha mereka untuk membantu, sayangnya, tak cukup untuk menyelamatkan dua nyawa tersebut. Ketika akhirnya jenazah kedua korban berhasil diangkat dari sumur yang dalam, suasana berubah menjadi hening. Hanya ada isak tangis dan doa yang terucap, mengiringi pengembalian jasad kedua korban kepada pihak keluarga.

Di balik tragedi ini, terselip kisah tentang keberanian dan ketekunan para petugas penyelamat yang berjuang di bawah kondisi berbahaya. Mereka berhasil menyelesaikan tugas mereka dengan penuh dedikasi, meski menghadapi risiko yang tinggi.

Setelah evakuasi selesai, jenazah Raden Herman dan Suhaimi diserahkan kepada keluarga mereka oleh tim rescue Damkartan, disaksikan oleh Camat Telanaipura dan Polsek Telanaipura. Malam itu, di Kelurahan Penyengat, dua nyawa telah hilang, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap usaha, terutama ketika berhadapan dengan kondisi yang ekstrem dan berbahaya. Di tengah upaya untuk mendapatkan air di musim kemarau, Raden Herman dan Suhaimi menjadi korban dari risiko yang tidak terduga, meninggalkan kenangan tentang sebuah tragedi yang akan selalu dikenang oleh mereka yang ditinggalkan.(*)

Comments

Permalink

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari musibah ini dan kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari, insyaAlloh..

Permalink

Turut berduka cita..yg sedlm2 nya..semoga peristiwa tragis ini tidak terulang kembali..dan keluarga diberikan ketabahan..semangat untuk petugas damkar..👍👍

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network