VR, seorang pria 30 tahun, ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya di Jambi. Kisah hidupnya yang penuh tekanan ekonomi dan perceraian mencerminkan krisis mental yang sering terabaikan.
***
Malam itu, lorong Mulyo II RT 28 di Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, berubah mencekam. Berita mengejutkan tentang VR, pria berusia 30 tahun, yang ditemukan tewas gantung diri di rumah kontrakannya, segera menyebar. Kejadian tragis ini mengungkap babak pilu kehidupan seorang ayah yang dilanda tekanan hidup.
VR tinggal di rumah kontrakan bersama abangnya yang berkebutuhan khusus setelah bercerai dari istrinya dua bulan lalu. Perceraian itu tidak mudah bagi VR, apalagi dengan kondisi ekonominya yang semakin terpuruk. Kapolsek Jambi Selatan, AKP Suwondo, mengungkapkan bahwa VR tidak bekerja dan kerap menjual peralatan rumah tangga untuk bermain judi slot.
“Istri korban sudah tidak tahan lagi dengan kebiasaan korban yang sering berjudi dan tidak mau bekerja,” jelas Suwondo. Kondisi ini memperburuk situasi rumah tangganya hingga berujung pada perceraian.
Kejadian tragis itu pertama kali diketahui oleh ibu VR yang hendak mengantarkan nasi untuk anaknya yang berkebutuhan khusus. “Saat masuk ke dalam rumah, ibu korban melihat VR sudah dalam keadaan tergantung di kusen pintu kamar tidur,” ungkap Suwondo.
Dalam keadaan panik, ibu korban segera menghubungi anggota keluarga lainnya dan memberi tahu para tetangga. Tak lama, Ketua RT dan warga sekitar berdatangan untuk melihat kejadian tersebut.
Sekitar pukul 21.00 WIB malam itu, Tim Identifikasi Polresta Jambi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Berdasarkan permintaan keluarga, visum tidak dilakukan. “Keluarga korban merasa tidak perlu dilakukan visum, dan menerima kejadian ini sebagai musibah,” ujar Suwondo.
Sementara itu, mantan istri VR kini tinggal bersama ketiga anak mereka di rumah orang tuanya. Keputusan untuk berpisah diambil karena ia tidak lagi mampu menanggung beban hidup bersama VR yang tidak menunjukkan perubahan sikap.
Kisah tragis ini menyoroti persoalan ekonomi dan tekanan mental yang kerap dialami individu dalam masyarakat. Kehidupan VR yang berakhir di bawah bayang-bayang kesulitan ekonomi dan kebiasaan buruk menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya dukungan dan perhatian terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan keluarga.
Kematian VR meninggalkan luka mendalam bagi keluarganya, terutama bagi sang ibu yang menemukan anaknya dalam keadaan tak bernyawa. Bagi warga setempat, peristiwa ini menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga komunikasi dan hubungan baik di tengah komunitas agar dapat saling mendukung dalam menghadapi kesulitan hidup.(*)
Add new comment