Kecelakaan Maut di Simpang Empat Sarolangun: Truk Kabur, Polisi Bergerak Cepat

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
Ilustrasi Jambi Satu

Insiden kecelakaan maut terjadi di Simpang Empat Lampu Merah, Pasar Sarolangun. Truk menabrak pengendara motor dan mencoba kabur. Polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan pelaku. Korban dalam perawatan intensif di rumah sakit.

***

Pagi itu, matahari baru saja menampakkan wajahnya dengan cerah di langit Sarolangun. Jalanan di Simpang Empat Lampu Merah Pasar Sarolangun, meskipun ramai, tetap menyuguhkan suasana tenang yang biasa dirasakan setiap akhir pekan. Namun, tak ada yang menyangka, ketenangan itu akan berubah menjadi kepanikan dalam hitungan detik.

M. Zurni, seorang pria paruh baya berusia 54 tahun, sedang mengendarai Yamaha Mio Soul GT merah kesayangannya. Dengan tenang, ia melaju dari arah pasar, mungkin dengan pikiran yang sudah dipenuhi rencana untuk hari itu. Namun, takdir berkata lain. Saat ia melintasi simpang empat yang terkenal sibuk itu, sebuah truk Mitsubishi Canter, dengan nomor polisi BG 8406 NJ, muncul dari arah Singkut menuju Merangin.

Di balik kemudi truk itu, duduklah R. Zainuddin. Dia melihat lampu lalu lintas berubah menjadi kuning. Sebuah tanda yang seharusnya membuat pengendara bersiap untuk berhenti. Tapi Zainuddin memutuskan sebaliknya. Ia menambah kecepatan, berpikir bisa melintasi simpang empat sebelum lampu berganti merah. Namun, ia salah memperhitungkan satu hal: kemunculan Zurni dari arah yang berlawanan.

Detik-detik berikutnya terjadi sangat cepat. Bunyi benturan keras menggema di udara, membuat semua orang di sekitar terdiam sejenak. Di tengah jalan, Zurni terlempar dari motornya, terkapar tak berdaya. Namun, yang lebih mengejutkan adalah tindakan Zainuddin. Alih-alih menghentikan truknya dan memeriksa keadaan Zurni, ia justru menekan pedal gas lebih dalam dan melarikan diri.

Di sudut lain kota, AKP Rio Rienaldy Siregar dari Satlantas Polres Sarolangun sedang memeriksa laporan kejadian lalu lintas ketika teleponnya berdering. Mendengar insiden tersebut, nalurinya langsung beraksi. Ia segera menghubungi timnya dan mengoordinasikan pengejaran bersama Polsek Bathin VIII.

Sementara itu, Zurni, yang mengalami luka serius di bagian kepala, segera dilarikan ke RS Langit Golden Medika Sarolangun. Waktu seakan berlomba dengan para dokter yang berusaha menstabilkan kondisinya. Di ruang tunggu rumah sakit, kerabat Zurni menunggu dengan cemas, berharap yang terbaik namun siap menghadapi yang terburuk.

Kembali ke jalanan, pengejaran berlangsung sengit. Setiap menit terasa berharga. Hingga akhirnya, di Desa Tanjung, Kecamatan Bathin VIII, truk Zainuddin berhasil dihentikan. Anggota Polsek yang dipimpin oleh Iptu Fikrur Riza segera mengamankan Zainuddin, membawa akhirnya ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan tindakannya.

Di kantor polisi, suasana tegang berangsur-angsur mereda. Zainuddin kini harus menghadapi kenyataan bahwa ia tidak bisa lari dari konsekuensi perbuatannya. Namun, bagi Zurni, pertarungan yang lebih berat masih berlangsung di meja operasi.

Kejadian ini meninggalkan jejak yang mendalam di hati masyarakat Sarolangun. Simpang Empat Lampu Merah, yang selama ini dianggap hanya sebagai titik lalu lintas, kini menjadi saksi bisu dari sebuah drama yang mengguncang emosi. Sebuah pengingat akan pentingnya kehati-hatian dan tanggung jawab di jalan raya.

Bagi R. Zainuddin, hari itu mengubah segalanya. Perjalanannya di jalan raya telah membawa dia ke jalur hukum. Sebuah pelajaran pahit yang menekankan betapa pentingnya keamanan berkendara dan nilai sebuah nyawa.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network