Seorang pria 61 tahun ditemukan meninggal dunia dalam posisi sujud di pondok kebun sawit di Tebo, Jambi. Korban, yang baru bekerja sebagai pengawas kebun, diduga meninggal akibat serangan jantung mendadak.
Suasana di Dusun Simpang Semagko, Kelurahan Sungai Bengkal, Kecamatan Tebo Ilir, malam itu berubah menjadi mencekam. Warga setempat dikejutkan oleh penemuan seorang pria yang tak lagi bernyawa di sebuah pondok kebun sawit. Pribadi, seorang pria berusia 61 tahun yang baru tiga minggu bekerja sebagai penjaga kebun sawit milik Rahman, ditemukan dalam posisi sujud di atas sajadah.
Penemuan yang menghebohkan ini terjadi pada Kamis malam (22/08/2024), sekitar pukul 20.00 WIB. Korban ditemukan oleh Baihaki, seorang saksi yang secara tidak sengaja melintas di depan pondok tempat tinggal korban setelah maghrib. Baihaki, yang melihat lampu pondok tidak menyala, memutuskan untuk naik dan memeriksa. Saat membuka pintu, ia mendapati korban dalam posisi tengkurap, seperti sedang sholat, namun sudah tidak bernyawa.
"Saya langsung kaget melihat Pak Pribadi dalam posisi sujud, seperti orang sholat. Badannya sudah kaku, wajahnya membiru, dan lidahnya tergigit," ujar Baihaki dengan nada penuh ketakutan.
Kapolsek Tebo Ilir, Iptu Winarno, bersama Camat Tebo Ilir, Akhmad Fuad, dan tim medis dari Puskesmas Sungai Bengkal segera menuju lokasi setelah menerima laporan. Mereka menemukan korban mengenakan pakaian sholat, dengan kedua tangan dan kaki menekuk ke depan. Wajahnya membiru, dan ada cairan yang keluar dari lubang anus. Tanda-tanda ini membuat mereka menduga bahwa korban mungkin telah meninggal beberapa jam sebelumnya.
Andi Darmawan, seorang saksi lain yang sempat bertemu korban sebelum kejadian, menuturkan bahwa korban memang pernah mengeluh sakit jantung. "Sekitar pukul 12.00 WIB, Pak Pribadi pamit untuk istirahat di pondok setelah mengecek orang yang bekerja di kebun. Dia bilang badannya kurang enak," cerita Andi.
Rahman, pemilik kebun sawit, juga mengonfirmasi bahwa Pribadi baru bekerja sebagai pengawas kebunnya selama tiga minggu. Rahman menjelaskan bahwa korban pernah mengeluh memiliki masalah jantung dan bahkan membawa obat-obatan serta surat kontrol dokter sebagai bukti.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Polisi menduga kuat bahwa korban meninggal akibat serangan jantung mendadak. Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya obat-obatan jantung dan surat hasil rontgen yang menunjukkan bahwa korban memang mengidap penyakit jantung.
Keluarga korban, yang dihubungi oleh pihak kepolisian, memutuskan untuk tidak melakukan otopsi. Mereka mengikhlaskan kepergian Pribadi, menganggapnya sebagai musibah. Saat ini, jenazah korban telah dirujuk ke RSUD Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut dan persiapan pengiriman ke rumah duka di Sumatra Utara.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan betapa rapuhnya kehidupan. Pribadi, yang bekerja dengan dedikasi dan tanggung jawab, menghembuskan nafas terakhirnya dalam kondisi yang begitu tenang, seperti tengah beribadah. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.(*)
Add new comment