Sebanyak 69 Puskesmas Pembantu di Muaro Jambi mengalami kerusakan dan akan segera diperbaiki secara bertahap. Dinas Kesehatan Muaro Jambi berkomitmen mengaktifkan kembali fasilitas kesehatan ini agar sesuai prototipe Kementerian Kesehatan.
Puluhan Puskesmas Pembantu yang tersebar di Kabupaten Muaro Jambi dalam kondisi memprihatinkan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Muaro Jambi, setidaknya 69 dari 93 Puskesmas Pembantu yang ada masih membutuhkan perbaikan. Kondisi ini mencakup kerusakan ringan hingga berat yang berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut.
Kepala Dinkes Muaro Jambi, Afif Udin, menjelaskan bahwa sejauh ini baru 24 Puskesmas Pembantu yang berhasil diperbaiki dengan dana dari Pemerintah Pusat. “Ada 69 Puskesmas Pembantu yang masih perlu perbaikan. Dari jumlah itu, 24 sudah diperbaiki, dan sisanya akan diperbaiki secara bertahap,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (24/9/2024).
Afif Udin memaparkan bahwa kondisi Puskesmas Pembantu di wilayah tersebut sangat bervariasi. Beberapa di antaranya mengalami kerusakan berat, sementara yang lain hanya memerlukan perbaikan ringan. Tahun ini, perbaikan Puskesmas yang rusak berat akan segera dimulai, dengan sisa rehabilitasi dilanjutkan pada tahun 2025.
“Kami akan mulai rehabilitasi tahun ini, sebagian direhab berat dan sisanya dilanjutkan pada tahun depan,” lanjut Afif.
Menurutnya, perbaikan ini sangat penting dilakukan agar Puskesmas Pembantu dapat mendekati standar prototipe yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu, seluruh Puskesmas Pembantu di Muaro Jambi harus kembali diaktifkan dan berfungsi secara optimal untuk melayani masyarakat, terutama dengan adanya Implementasi Layanan Publik (ILP) yang sedang berjalan.
Afif Udin juga menegaskan bahwa perbaikan ini akan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat. "Sekarang ada ILP, mau tidak mau semua Puskesmas Pembantu harus diaktifkan kembali. Pelayanannya harus berjalan,” tandasnya.
Keberadaan Puskesmas Pembantu di Kabupaten Muaro Jambi, yang dikenal dengan julukan "Bumi Sailun Salimbai", sangat penting bagi warga, terutama di daerah terpencil. Rehabilitasi ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan yang layak tanpa harus menempuh jarak jauh ke fasilitas kesehatan utama.(*)
Add new comment