Aktivitas angkutan batubara kembali melintasi Kabupaten Batanghari, menyebabkan kemacetan parah di Muara Tembesi. Warga terganggu, terutama saat waktu ibadah, sementara jalan yang baru diperbaiki berpotensi rusak.
Hampir tiga pekan terakhir, aktivitas angkutan batubara kembali mendominasi jalan-jalan di Kabupaten Batanghari, khususnya di Kecamatan Muara Tembesi. Bagi Riyadi, warga setempat, kehadiran truk-truk batubara di jalanan tak hanya menyebabkan kemacetan, tapi juga meresahkan masyarakat.
"Setiap malam, terutama di ujung Kampung Baru Jebak, sudah ada kendaraan batubara yang parkir di pinggir jalan sejak sore. Sekitar jam tiga sore, mereka sudah mulai beroperasi," ujar Riyadi pada Selasa (24/9/2024).
Angkutan batubara yang mulai parkir di bahu jalan pada sore hari dan aktif melintas di malam hari kerap menyebabkan kemacetan total. Menurut Riyadi, antrean kendaraan semakin panjang menjelang malam, membuat situasi di jalan menjadi semakin kacau. "Tidak jarang menyebabkan kemacetan total. Biasanya sekitar jam sembilan malam, operasional mereka semakin ramai dan menyebabkan antrean panjang kendaraan," tambahnya.
Gangguan ini tidak hanya berdampak pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga mempengaruhi aktivitas sehari-hari warga. Riyadi menjelaskan bahwa kemacetan parah sering mengganggu warga yang hendak melaksanakan ibadah, terutama pada waktu Maghrib. "Ketika waktu Maghrib, orang mau salat, aktivitas di masjid terhambat karena jalanan penuh dengan kendaraan batubara yang parkir di bahu jalan," keluhnya.
Lebih lanjut, Riyadi juga menyayangkan bahwa jalan-jalan yang baru saja diperbaiki di wilayah Muara Tembesi terancam rusak kembali akibat truk-truk batubara yang beroperasi tanpa henti. "Jalan-jalan yang baru diperbaiki ini berpotensi rusak lagi karena aktivitas angkutan batubara. Jalan yang mulus akhirnya hanya dimanfaatkan oleh kendaraan batubara, sementara kami merasa sangat terganggu," tambahnya.
Aktivitas angkutan batubara yang kembali melintasi jalan utama di Kabupaten Batanghari, terutama di Kecamatan Muara Tembesi, memicu keresahan warga. Mereka berharap ada tindakan cepat dari pemerintah setempat untuk mengatasi kemacetan dan potensi kerusakan jalan yang ditimbulkan oleh angkutan batubara, sebelum situasi semakin memburuk.(*)
Add new comment