Syamsu Bahrun: Pejuang Teguh dari Sarolangun yang Menjaga Martabat Jambi di Masa Kemerdekaan

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

Mengenal Syamsu Bahrun, pejuang gigih dari Sarolangun, Jambi yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Teguh pada prinsip, Syamsu Bahrun memainkan peran kunci dalam mempertahankan kemerdekaan dan martabat daerah Jambi di tengah gempuran penjajah.


Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, nama Syamsu Bahrun mungkin tidak sepopuler tokoh-tokoh nasional lainnya. Namun, di Jambi, khususnya di Sarolangun, namanya terukir dalam hati dan ingatan sebagai salah satu pejuang yang dengan teguh mempertahankan kemerdekaan dan martabat bangsa.

Lahirnya Seorang Pejuang

Dilahirkan pada tahun 1905 di Desa Pangidaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun, Syamsu Bahrun tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai kebangsaan. Sejak muda, ia menunjukkan bakat kepemimpinan dan semangat juang yang tinggi. Pada usia 16 tahun, ia sudah menjadi sekretaris Demang di Kecamatan Pauh, dan pada usia 18 tahun, ia dipindahkan ke Sungai Manau, Kabupaten Merangin, untuk melanjutkan pengabdian sebagai pegawai pemerintahan di bawah pemerintahan kolonial Belanda.

Namun, takdir menuntunnya ke jalan yang lebih besar. Pada 2 September 1945, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Syamsu Bahrun menjadi salah satu tokoh penting dalam pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) di daerah Jambi. Ia diangkat sebagai Ketua KNI Cabang Sarolangun, sebuah posisi yang menempatkannya di garis depan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia.

Mempertahankan Kemerdekaan

Sebagai Ketua KNI Sarolangun, Syamsu Bahrun mengorganisir perlawanan terhadap Belanda yang kembali dengan NICA. Tanpa modal dan persiapan yang memadai, rakyat Jambi dengan semangat gotong royong mendukung perjuangan dengan apa yang mereka miliki. Mereka merampas senjata dari tentara Jepang dan memberikan bantuan berupa uang dan bahan makanan untuk mendukung perjuangan.

Pada 28 hingga 31 Mei 1946, Syamsu Bahrun turut serta dalam musyawarah KNI se-Jambi yang menghasilkan pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan. Dalam musyawarah itu, Syamsu Bahrun terpilih sebagai Wakil Ketua, bersama Rd. Inu Kertopati yang menjadi ketua. Keputusan ini menjadi fondasi penting bagi perlawanan rakyat Jambi terhadap penjajah, di mana semangat kebersamaan dan pengorbanan menjadi senjata utama.

Menyusun Strategi Melawan Penjajah

Pada 2 April 1947, Syamsu Bahrun diangkat menjadi Wedana Sarolangun, sebuah posisi penting dalam pemerintahan yang memungkinkan dia untuk secara langsung menggerakkan perlawanan di tingkat lokal. Dengan tegas, ia mengorganisir badan-badan keamanan seperti Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian berganti menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya.

Ketika Belanda melancarkan agresi militernya pada 21 Juli 1947, Syamsu Bahrun dan para pemimpin Jambi lainnya, di bawah koordinasi Residen Jambi, Raden Inu Kertapati, mempersiapkan daerah mereka untuk menghadapi serangan. Mereka mengumpulkan dana, merencanakan strategi, dan mempersiapkan rakyat untuk bertahan.

Fitnah dan Pengorbanan

Namun, di tengah perjuangannya, Syamsu Bahrun harus menghadapi tantangan lain. Pada 27 November 1947, ia diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai Wedana Sarolangun karena fitnah yang menuduhnya menyalahgunakan dana yang seharusnya digunakan untuk persiapan perang. Meskipun keputusan ini menjadi pukulan berat, Syamsu Bahrun tetap teguh dan terus berjuang untuk membela tanah kelahirannya.

Pada tahun 1948, dengan reorganisasi administrasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat, Jambi menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Tengah. Meskipun demikian, Syamsu Bahrun dan pejuang lainnya terus melanjutkan perlawanan terhadap Belanda, yang pada Desember 1948 menyerang Jambi secara besar-besaran. Syamsu Bahrun, meskipun telah dipecat dari jabatannya, tetap terlibat dalam upaya mempertahankan Jambi hingga akhir masa pendudukan Belanda.

Warisan Seorang Pejuang

Syamsu Bahrun bukan hanya seorang pejuang kemerdekaan; ia adalah simbol keteguhan hati dan kecintaan yang mendalam terhadap tanah air. Dalam setiap tindakan dan keputusannya, ia selalu menempatkan kepentingan bangsa dan rakyat di atas segalanya. Hingga akhir hayatnya, Syamsu Bahrun tetap dikenang sebagai seorang pemimpin yang teguh, seorang pejuang yang tanpa lelah berjuang demi kebebasan dan martabat bangsanya.

Di Sarolangun, di mana ia menghabiskan sebagian besar hidupnya, nama Syamsu Bahrun terus hidup dalam ingatan rakyat. Mereka yang mengenalnya, baik secara langsung maupun melalui cerita, memahami bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan tanpa pamrih para pahlawan seperti Syamsu Bahrun.(*)

Sumber : http://istoria.unbari.ac.id/index.php/OJSISTORIA/article/download/142/117

Comments

Permalink

Terima kasih ayahanda ku,cukup andil dlm kemerdekaan,kami anak2 cucu2 dan cicit akan meneruskan cita cita yg ayahanda ukir dlm sejarah smg kami sll dpt bimbingan dari Allah.

Permalink

Kami anak cucu Syamsoe Bachroen mengucapkan terima kasih kepada yang telah menampilkan ulasan ini dan juga bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh Datuk kami ......

Permalink

Kami cucu2 datok syamsoe bahroen mengucapkan terima kasih kepada yg telah menampilkan ulasan ini dan bangga terhadap perjuangan datok kami..semoga kami bisa melanjutkan dan mengikuti jejak perjuangan datok syamsoe bahroen..

Permalink

Terima kash atas perjuangan Datuk syamsu selama menghalau penjajah, kami cucu-cucunya sangat mengapresiasi dan menjunjung
tinggi kehormatan Datuk hingga kini kami bisa menikmati apa yang sudah Datuk perjuangkan.. kami keluarga berdoa agar Datuk diberi ampunan dan diberi surga oleh Allah SWT..Amin Yarobal Alamin

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network

 

Terkait