Minggu, 7 Juli 2024, menjadi hari yang istimewa di Abadi Convention Center. Edi Purwanto, Ketua DPRD Provinsi Jambi, hadir dengan mengenakan baju adat Melayu Jambi. Dengan gelar adat Datuk Paduko Andiko Putro Jayo Siasah Alam, ia turut memeriahkan Puncak Hari Adat Melayu Jambi. Perayaan ini sekaligus memperingati Hari Adat Melayu Jambi yang jatuh setiap tanggal 1 Muharam dan pengukuhan kembali gelar adat kepada tokoh-tokoh nasional dan daerah.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Gubernur Jambi yang juga Ketua Pembina LAM Provinsi Jambi, Datuk Mangkubumi Setio Alam, Al Haris, serta Ketua LAM Provinsi Jambi, Temenggung Putro Jayodiningrat, Hasan Basri Agus. Selain itu, hadir pula pengurus LAM Provinsi Jambi, anggota DPR RI dan DPD RI asal Jambi, serta sejumlah perwakilan kepala daerah se-Provinsi Jambi, unsur Forkompimda, dan instansi vertikal di lingkup Provinsi Jambi.
Dalam sambutannya, Edi Purwanto menyampaikan ucapan selamat atas peringatan Adat Melayu Jambi yang kini telah memasuki usia setengah abad atau 50 tahun. Ia menekankan bahwa peringatan ini merupakan momentum kebangkitan untuk memulai hal-hal baru, terutama dalam aspek kebaikan dan pelestarian budaya.
“Saya mengucapkan selamat atas peringatan Adat Melayu Jambi ke-50. Sudah setengah abad usia adat Melayu Jambi dan diharapkan momentum ini untuk kita terus melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Melayu Jambi,” ucap Edi.
Lebih lanjut, Edi Purwanto menegaskan pentingnya menjaga dan membangkitkan semangat bersama untuk melestarikan adat Melayu Jambi. Ia berharap konsistensi dengan aturan-aturan dalam adat Melayu dapat terlaksana dengan baik.
“Mari sama-sama konsisten untuk melaksanakan pepatah kita, adat bersendi syara, syara bersendi kitabullah. Semoga Jambi semakin baik, semakin tertata peradabannya dan tentu rakyatnya semakin bahagia,” pungkasnya.
Gubernur Jambi, Al Haris, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Pembina LAM Provinsi Jambi, memberikan dukungannya terhadap upaya pelestarian adat Melayu Jambi. Kehadiran Al Haris dan tokoh-tokoh lainnya menjadi simbol dukungan kuat terhadap kebudayaan lokal.
Acara ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya dalam melestarikan kebudayaan. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat posisi adat Melayu Jambi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi untuk melestarikan warisan budaya, Puncak Hari Adat Melayu Jambi menjadi momentum penting bagi masyarakat Jambi untuk terus menghidupkan dan mengembangkan tradisi mereka. Upaya ini tidak hanya memperkuat identitas budaya tetapi juga membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat Jambi.(*)
Add new comment