Kasus pembunuhan Matnur, sopir travel asal Jambi, semakin jelas setelah rekaman CCTV mengungkap pergerakan terduga pelaku di Palembang. Polisi terus mengejar para pelaku yang diduga membunuh korban dengan cara brutal.
***
Penyelidikan kasus pembunuhan Matnur, sopir travel Fortuner asal Kuala Tungkal, terus berlanjut dengan temuan-temuan baru yang semakin memperjelas kronologi kejadian. Matnur ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Sumatera Selatan pada 11 September 2024. Kasus ini telah menjadi perhatian publik, terutama setelah terungkap bahwa kematian Matnur disebabkan tindakan kekerasan yang brutal.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, rekaman CCTV yang diperoleh dari Polda Sumatera Selatan mengungkap pergerakan kendaraan yang diduga milik korban. Kendaraan tersebut terlihat masuk ke Kota Palembang pada pukul 19.26 WIB, setelah diduga kuat digunakan tiga orang terduga pelaku yang sebelumnya membuang jenazah Matnur di Bayung Lencir.
“Kalau kami melihat dari waktunya, berarti setelah korban dibuang di daerah Bayung Lencir, tiga orang terduga pelaku langsung keluar dari Bayung Lencir lalu masuk ke Kota Palembang dan menuju ke arah Pelabuhan Bakauheni, Lampung,” ujar Kombes Andri Ananta.
Penelusuran lebih lanjut mengungkap bahwa para terduga pelaku berangkat dari Batam pada Sabtu, 7 September 2024, dan tiba di Pelabuhan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) pada Minggu, 8 September 2024. Mereka kemudian berkomunikasi dengan Matnur, yang kemudian menjadi sopir mereka dalam perjalanan ke Palembang.
Analisis terhadap rekaman CCTV dan foto-foto yang beredar di media sosial memungkinkan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi tiga terduga pelaku. Identitas dan keberadaan mereka kini menjadi fokus utama penyelidikan.
Kombes Andri Ananta juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan interogasi terhadap beberapa saksi yang terkait dengan perjalanan para terduga pelaku ini.
Hasil autopsi yang dilakukan pada jenazah Matnur mengungkap bahwa penyebab kematian korban adalah sumbatan di hidung dan mulut yang diakibatkan oleh lakban, serta jeratan di leher yang menyebabkan patahnya tulang leher ke-6, sehingga pembuluh darah besar putus. Tidak ditemukan luka akibat benda tajam pada tubuh korban, yang semakin menguatkan dugaan bahwa kematian Matnur adalah hasil dari pembunuhan berencana yang dilakukan secara sistematis.
Dalam beberapa berita sebelumnya, telah diungkap bahwa Matnur, seorang sopir travel asal Kuala Tungkal, menjadi korban kejahatan yang brutal setelah menerima penumpang yang diduga sebagai pelaku pembunuhannya. Para terduga pelaku yang berjumlah tiga orang awalnya berangkat dari Batam dan tiba di Tanjung Jabung Barat sebelum melakukan perjalanan ke Palembang dengan menggunakan jasa Matnur. Penyelidikan polisi telah menunjukkan bahwa mereka melakukan tindakan kekerasan terhadap Matnur di tengah perjalanan sebelum membuang jenazahnya di Bayung Lencir.
Penemuan rekaman CCTV yang menunjukkan kendaraan milik Matnur di Palembang memberikan petunjuk baru dalam upaya menangkap para pelaku. Kepolisian berharap dengan bukti-bukti yang ada, pelaku dapat segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.(*)
Add new comment