JAKARTA – Harga emas batangan yang dijual PT Pegadaian (Persero) pada Minggu (14/12/2025) menunjukkan pergerakan terbatas. Dua produk logam mulia yang dipasarkan Pegadaian, yakni emas Galeri24 dan emas UBS, bergerak berbeda arah.
Berdasarkan data yang dikutip dari Antara, harga emas Galeri24 terpantau stabil di level Rp 2.491.000 per gram. Sementara itu, harga emas UBS mengalami penurunan tipis sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 2.532.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp 2.537.000 per gram.
Pergerakan harga ini terjadi di tengah fluktuasi pasar logam mulia global, yang dipengaruhi dinamika nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS), kebijakan suku bunga bank sentral, serta aksi ambil untung investor.
Daftar Harga Emas UBS di Pegadaian
Emas UBS dijual Pegadaian dalam berbagai ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 500 gram. Berikut rincian harganya:
- 0,5 gram: Rp 1.369.000
- 1 gram: Rp 2.532.000
- 2 gram: Rp 5.025.000
- 5 gram: Rp 12.416.000
- 10 gram: Rp 24.702.000
- 25 gram: Rp 61.634.000
- 50 gram: Rp 123.013.000
- 100 gram: Rp 245.929.000
- 250 gram: Rp 614.641.000
- 500 gram: Rp 1.227.839.000
Daftar Harga Emas Galeri24 di Pegadaian
Sementara itu, emas Galeri24 tersedia dalam ukuran lebih lengkap, mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram, dengan harga sebagai berikut:
- 0,5 gram: Rp 1.306.000
- 1 gram: Rp 2.491.000
- 2 gram: Rp 4.909.000
- 5 gram: Rp 12.183.000
- 10 gram: Rp 24.300.000
- 25 gram: Rp 60.601.000
- 50 gram: Rp 121.104.000
- 100 gram: Rp 242.090.000
- 250 gram: Rp 601.375.000
- 500 gram: Rp 1.202.750.000
- 1.000 gram: Rp 2.405.499.000
Di sisi lain, pergerakan harga emas dan perak dunia menunjukkan dinamika yang cukup kontras. Mengutip laporan CNBC, harga perak di pasar spot mengalami koreksi tajam hampir 3% pada Jumat (Sabtu waktu Jakarta), setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang sesi perdagangan.
Harga perak tercatat turun ke level USD 61,7 per ons, dari rekor sebelumnya di USD 64,64 per ons. Penurunan ini dipicu aksi ambil untung (profit taking) setelah reli kuat dalam beberapa hari terakhir.
Sebaliknya, harga emas justru bergerak menguat. Harga emas spot naik 0,3% ke level USD 4.293,43 per ons, dan sempat menyentuh level tertinggi sejak 21 Oktober. Sementara emas berjangka AS ditutup naik 0,4% ke posisi USD 4.328,3 per ons.
Penguatan harga emas global terjadi di tengah stabilnya nilai tukar dolar AS, meskipun sebelumnya sempat melemah dalam beberapa sesi perdagangan. Dolar yang lebih kuat cenderung membuat logam mulia menjadi kurang menarik bagi pembeli dari luar AS, namun sentimen kebijakan moneter masih menjadi faktor dominan.
“Ada sedikit peningkatan tekanan, sedikit kenaikan nilai dolar AS, dan unsur aksi ambil untung yang menekan harga,” ujar Kepala Strategi Komoditas Global TD Securities, Bart Melek.
Meskipun terkoreksi, harga perak masih mencatatkan kenaikan hampir 5% dalam sepekan dan melonjak sekitar 112% sepanjang tahun ini. Kenaikan tersebut ditopang oleh pengetatan pasokan, permintaan industri yang kuat, serta kebijakan AS yang memasukkan perak ke dalam daftar mineral penting.
Dari sisi kebijakan moneter, Bank Sentral AS (Federal Reserve) baru saja memangkas suku bunga sebesar seperempat poin, yang merupakan pemangkasan ketiga sekaligus terakhir pada tahun ini. Namun, The Fed memberi sinyal akan bersikap lebih hati-hati untuk pemangkasan lanjutan sambil menunggu data ekonomi yang lebih lengkap.
Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya menjadi lebih menarik bagi investor. TD Securities memproyeksikan harga emas rata-rata tahunan pada 2026 berada di kisaran USD 4.213 per ons.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga menunjukkan penguatan. Harga platinum melonjak 2,6% ke level USD 1.740,05 per ons, tertinggi sejak September 2011. Harga palladium juga naik 0,9% menjadi USD 1.497,21 per ons, mencerminkan meningkatnya optimisme investor di tengah ketidakpastian ekonomi global.(*)
Add new comment