Jalur lintas nasional yang menghubungkan Aceh Tamiang dengan Kota Medan, Sumatera Utara akhirnya kembali normal setelah sempat lumpuh total akibat banjir bandang yang mel sweeping wilayah itu sejak akhir pekan lalu. Arus kendaraan, termasuk truk-truk besar, kini sudah mulai bergerak melewati wilayah Seumadam yang sebelumnya tertutup material longsor dan genangan air.
“Iya benar. Alhamdulillah jalan nasional Aceh Tamiang–Sumut sudah normal dan sudah bisa dilewati truk besar,” kata Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, dalam keterangan di Banda Aceh, Selasa, dikutip dari Antara.
Kembalinya jalur utama tersebut disambut baik pemerintah daerah. Armia berharap normalisasi lalu lintas menjadi angin segar bagi kelancaran distribusi logistik yang sempat terganggu total beberapa hari terakhir.
“Ini kabar baik. Aktivitas pendistribusian barang dan kebutuhan pokok bisa mulai lancar kembali,” ujarnya.
Meski begitu, pemerintah daerah meminta masyarakat tetap waspada. Sebab, hujan masih mengguyur sejumlah titik di Kabupaten Aceh Tamiang sehingga potensi longsor susulan masih mungkin terjadi.
Armia memastikan beberapa titik yang menjadi zona paling parah, seperti kawasan Seumadam, sudah berangsur pulih. Air surut, kendaraan kembali melintas, dan tidak ada lagi material longsor yang menutup jalur. Hanya saja, sisa gundukan tanah liat masih terlihat di tepi jalan dan perlu pembersihan lanjutan.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi telah menurunkan tim pendampingan ke seluruh kabupaten/kota terdampak. Tim tersebut dipimpin langsung Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan pendampingan mencakup distribusi logistik, pemutakhiran data, penguatan sistem komando, dan dukungan teknis lainnya yang dibutuhkan selama masa tanggap darurat.
“Dengan terbukanya akses dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhokseumawe, proses distribusi bantuan, pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi, serta pembersihan material bisa dilakukan jauh lebih cepat,” kata Abdul Muhari.
Selain jalur darat, BNPB juga memaksimalkan dukungan lewat jalur udara. Beberapa helikopter telah dikerahkan untuk pengiriman bantuan dengan metode airdrop ke titik-titik yang masih sulit dijangkau.
Beberapa lokasi yang mendapat bantuan udara antara lain Lapangan Dekat Babo dan Perupuk di Kecamatan Bandar Pusaka.
Jenis bantuan yang dikirim pada tahap awal meliputi:
- 100 paket makanan siap saji
- 100 hygiene kit
- 50 paket sembako
- 100 selimut
- 100 matras
- 25 set peralatan kebersihan
“Setelah akses mulai terbuka, proses pemulihan di lapangan bisa dimaksimalkan. Bantuan lebih mudah menjangkau warga, jaringan mulai pulih, dan pembersihan material bisa dilakukan menyeluruh,” kata Abdul Muhari.
Pemulihan jalur lintas nasional ini menjadi titik awal percepatan bantuan dan mobilisasi petugas di lapangan, di tengah upaya bersama menyisir lokasi terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang dan sekitarnya. (*)
Add new comment